Home Ekonomi Pendapatan 19%, CEO Bantah OVO Bakar Uang Sia-sia

Pendapatan 19%, CEO Bantah OVO Bakar Uang Sia-sia

Jakarta, Gatra.com - Banyak pihak menuding perusahaan-perusahaan financial technology (fintech) membakar uang untuk menggaet konsumen sebanyak-banyak. Namun, OVO menepis anggapan tersebut. 
 
"Kalau dibilang ini bakar duit, enggak. Revenue (pendapatan) kita tumbuh 19 kali (Year-on-Year per Oktober 2019)," ujar  Chief Executive Officer (CEO) OVO Karaniya Dharmasaputra kepada awak media di Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu (14/12).
 
Karaniya menjelaskan peertumbuhan perusahaan yang dipimpinnya berjalan sangat cepat. Pengguna aktif bulanan (MAU) naik sebesar 12 kali, Total Purchased Value (TPV) melonjaksebesar 19 kali, dan jumlah dana yang disimpan dalam e-wallet (Stored Value/SV) tumbuh sebesar 7-8 kali lipat.
 
Namun, Ia mengaku perusahannya masih belum mendapat imbal balik investasi setelah dua tahun pendiriannya. "Break even (imbal nalik) butuh 6-7 tahun bisnis konvensional. Bisnis teknologi punya for long tail, jadi punya horison waktu lebih panjang," tuturnya.
 
Di sisi lain, Karaniya mengaku optimis pihaknya akan mendapat inveatasi mengingat Penanaman Modal Asing (PMA) di Indonesia banyak yang tersalurkan ke bidang teknologi.
 
"Apalagi digital payment penetrasinya cuma 5-6 persen. Jadi masih ada room to grow masih besar banget," ungkapnya.
 
Karaniya juga mengklaim biaya pemasaran semakin lama semakin turun dan perusahaan akan terus menuju profitabilitas (menghasilkan keuntungan).
233