Home Gaya Hidup Ruang Terbuka Hijau di Mataram Terlantar

Ruang Terbuka Hijau di Mataram Terlantar

Mataram, Gatra.com - Ruang terbuka hijau (RTH) kota Mataram yang berada di Pagutan Timur memiliki potensi wisata keluarga kota Mataram. Sayangnya eks lokasi jambore Hortikultura Nasional itu tidak dirawat dengan baik, sehingga terkesan ditelantarkan.

“RTH ini tidak dikawal peruntukannya. Seperti yang terjadi di ruang terbuka hijau (RTH) Pagutan Timur. Kondisinya terkesan tak terawat. Sepintas kalau kita kesana, seperti tidak ada aktivitas," kata salah seorang pengusaha muda Kota Mataram, Baihaqi kepada wartawan, Minggu (15/12).

Ia menjelaskan, RTH Pagutan menyimpan potensi sebagai wahana keluarga. Di lahan tersebut ada beragam tanaman hortikultura seperti bunga-bunga, cabe, dan beragam sayuran.

"Bangunan disana sepertinya juga belum dioptimalkan. Kehidupan di Kota Mataram cukup dinamis, sementara wahana berkumpul keluarga ataupun wisata terbatas. Hal ini membuat ruang hiburan di kota terpusat di pusat perbelanjaan,” kata Baihaqi yang juga seorang arsitek ini.

Menurutnya, wahana keluarga yang dekat dengan alam sekaligus menjadi media belajar anak. Bila menyisir sudut-sudut di Kota Mataram sejatinya sudah dibangun ruang-ruang terbuka. Mulai dari RTH Selagalas, Taman Udayana, Taman Sangkareang, ataupun Pantai Ampenan. Namun, belum dibarengi sentuhan wahana tematik.

"Kalau ahli-ahli itu paham. Di ruang terbuka apa saja yang menarik, atau bila perlu meminta masukan publik," urainya.

Ia menyebut, jika konsep-konsep pengembangan wilayah di Kota Mataram tidak memikirkan ruang-ruang nyaman untuk keluarga akan memunculkan apatisme. Antara pemerintah dan warga berjalan masing-masing.

"Warga jenuh, mikirnya pemerintah ini begini-begini saja. Tidak ada hal baru. Ketika hal itu terjadi, penduduk kota mengabaikan daerahnya. Cuek dengan urusan kebersihan, khususnya sampah. Tidak peduli dengan kondisi sungai dan drainase. Sampai merusak fasilitas umum yang dimiliki pemerintah,” bebernya.

Baihaqi mempertanyakan jika sudah tak sejalan dan merasa diabaikan. Itu pentingnya merangkul warga kota.

 

623