Home Milenial YKAN Sebut 13 Macan Tutul Mendiami Pegunungan Muria Kudus

YKAN Sebut 13 Macan Tutul Mendiami Pegunungan Muria Kudus

Kudus, Gatra.com - Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) menyebut, kawasan Pegunungan Muria masih menyimpan fauna endemik yang terancam keberadaannya. 
 
Stakolder Engagement Manager YKAN, Rudi Zapariza mengatakan, selain Cicak Batu Gunung Muria (Cnemaspis Muria) yang baru-baru ini ditemukan keberadaannya dan sudah divalidasi oleh LIPI. Kawasan Muria juga dihuni belasan macan tutul. 
 
"Berdasarkan camera trap yang terpasang pada Agustus hingga November 2018. Dari frame per frame terindentifikasi 13 individu macan tutul," ujarnya saat diskusi yang digelar Artsotika Muria di Bumi Perkemahan (Buper) Desa Menawan, Kecamatan Gebog, Kudus, Sabtu (14/12) malam. 
 
Dikatakannya, belasan aktivitas kucing besar itu, terpantau dalam area studi seluas 53,32 kilometer persegi di kawasan terdalam Pegunungan Muria. Karnivora Jawa ini diperkirakan berusia dewasa yang dapat dilihat dari panjang individu 1 hingga 2 meter. 
 
Rudi menyebut, perlu adanya langkah intensif untuk tetap melestarikan dan mengamankan ekosistem kucing besar. "Ini tentunya perlu ada pengelolaan kawasan yang efektif karena habitatnya yang terisolasi. Keberadaannya di ketinggian dan pegunungannya yang masih hijau," terangnya.  
 
Ditambahkan, perlu ada langkah intensif untuk tetap menjaga ekosistem, baik flora maupun fauna di kawasan tersebut, khususnya karnivora sekelas macan tutul. 
 
Apalagi, kawasan Pegunungan Muria tidak hanya berada di Kabupaten Kudus saja, tetapi juga masuk wilayah Kabupaten Jepara dan Pati, atau biasa disebut Triangle Muria. 
 
"Takutnya jika habitat rusak, macan tutul ini bisa lari ke bawah dan interaksi dengan warga tidak terhindarkan yang endingnya fauna langka ini dibunuh," bebernya. 
 
Selain kekhawatiran adanya interaksi macan tutul dengan manusia. Rusaknya habitat asli juga menjadi pekerjaan rumah tersendiri, mengingat sangat bisa untuk menghapuskan keberadaan macan tutul. 
457