Home Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi NTT Sepanjang 2019 Relatif Stabil

Pertumbuhan Ekonomi NTT Sepanjang 2019 Relatif Stabil

Kupang, Gatra.com - Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tumbuh stabil sepanjang tahun 2019. Kisarannya pada 5,0%-5,4% year on year, sementara konsumsi rumah tangga juga tumbuh stabil didukung oleh terkendalinya inflasi sepanjang tahun 2019.

“Pertumbuhan ekonomi provinsi NTT tahun 2019 akan diperkirakan pada kisaran, lima point kosong sampai lima point empat persen year on year. Llebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar lima koma tiga belas persen year on year,” kata Kepala Perwakillan Bank Indonesia (BI) NTT I Nyoman Ariawan Atmaja dalam Pertemuan Tahunan BI di Kota Kupang, Selasa (17/12).

Stabilntya pertumbuhan ekonomi NTT sepanjang tahun 2019 jelas I Nyoman Ariawan Atmaja juga karena kinerja investasi terus terjaga. Ini didorong oleh pembangunan infrastruktur pemerintah serta investasi swasta terutama di bidang kelistrikan, perkebunan, dan pariwisata.

“Stabilnya pertumbuhan ekonomi NTT sepanjang tahun 2019 ini juga didukung kinerja investasi yang membaik. Terutama dalam sektor pembangunan infrastruktur pemerintah dan investasi pihak swasta seperti dibidang kelistrikan, perkebunan dan pariwisata,” jelasnya.

Selain pertumbuhan ekonomi NTT yang stabil sepanjang tahun 2019 lanjut I Nyoman Ariawan ada satu hal yang perlu diwaspadai adalah masih tingginya impor antar daerah.

“Ini sebagai kendala karena besarnya ketergantungan wilayah NTT terhadap Provinsi lain, sehingga berkontribusi negativ terhadap pertumbuhan ekonomi NTT,” jelas I Nyoman Ariawan Atmaja.

Dia menjelaskan dari sisi lapangan usaha sektor pertanian, konstruksi, perdagangan dan administrasi pemerintah masih menjadi kontributor utama utama pertumbuhan ekonomi NTT.

“Sementara sektor pariwisata yang tercermin dari penyediaan akomodasi dan makan minum, terus menunjukan kinerja positif,” ujarnya.

Lebih lanjut Nyoman Ariawan Atmaja menyebutkan BI Perwakilan Provinsi NTT memperkirakan, pertumbuhan ekonomi NTT pada tahun 2020 akan mampu tumbuh pada rentang 5,45 % sampai dengan 5,85 year on year, dengan inflasi yang terjaga rendah dikisaran tiga koma plus minus satu persen.

“Target ini akan tercapai apabila sinergitas antar semua stakeholder terjaga dengan baik sesuai perannya masing-masing,” ujarnya.

Menanggapi pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil, rendahnya inflasi dan sistem keuangan stabil, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi mengapresiasi hal tersebut.

“Saya apresiasi. Akan tetapi ada satu hal yang masih kontradiktif dengan relatifnya pertumbuhan ekonomi dan rendahnya inflasi yakni angka kemiskinan di Provinsi Nusa Tenggara Timur meningkat nol koma enam persen,” jelas Josef.

Kontradiktif ini ujar Wagub Josef Nae Soi, karena sesuai paparan Kepala Perwakilan BI, I Nyoman Ariawan Atmaja disebutkan perkembangan inflasinya rendah dan pertumbuhan ekonomi tinggi.

Lebih lanjut dia menyebutkan, dengan kondisi demikian berarti ada sesuatu yang salah. “Hipotesa saya tentang kriteria kemiskinan mungkin harus dirubah. Jangan sampai kami orang NTT yang satu minggu dua kali makan nasi. Tetapi kalau makan jagung kami merasa lebih kuat. Ini yang perlu diperbaiki,” tutur Josef.

916