Home Gaya Hidup Terima Anugerah UGM, JK Minta Kampus Perbanyak Riset

Terima Anugerah UGM, JK Minta Kampus Perbanyak Riset

Sleman, Gatra.com – Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla menerima anugerah Sri Sultan Hamengku Buwono IX dari Universitas Gadjah Mada saat peringatan Dies Natalis ke-70 UGM, di gedung Grha Sabha Pramana kampus tersebut, Kamis (19/12).

JK mengingatkan di era perubahan teknologi dan industri 4.0, perguruan tinggi harus memperbanyak riset agar bisa bertahan. Hal ini lantaran materi atau bahan-bahan kuliah konvensional sekarang mudah didapat lewat internet.

Sesuai Keputusan Rektor nomor 2918/UN1.P/KPT/HUKOR/2019, JK dinilai berjasa dalam bidang sosial kemasyarakatan. JK dinilai memberikan kontribusi nyata meningkatkan kualitas berpikir dan kesejahteraan masyarakat serta berperan aktif bagi kemajuan, kemakmuran, dan perdamaian umat manusia.

“Pemberian anugerah ini didasarkan pada pertimbangan yang sangat banyak. Namun yang pasti setiap tahun kita mencari sosok yang mirip HB IX yang memiliki sifat mulia dan berjasa luar biasa bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Tahun ini kami nilai JK memiliki kesamaaan itu,” ujar Rektor UGM Panut Mulyono dalam pidatonya.

Ia menyatakan, saat menjadi menteri dan wakil presiden, JK terus bergerak dan selalu memberi perhatian khusus pada bidang kemanusiaan.

JK juga disebut sebagai juru damai yang menjadi ujung tombak penyelesaian konflik yang mengancam persatuan bangsa. JK dianggap sosok yang tidak pernah kehilangan solusi dalam memecahkan perbagai persoalan negara dan bangsa.

“Dengan latar belakang itu, Dewan Guru Besar UGM menilai sosok JK memiliki sifat dan kepribadian seperti Sultan HB IX,” kata Panut.

Seusai acara, JK mengucapkan banyak terima kasih atas penghargaan ini. Namun dirinya menyatakan tidak mudah mendekati apa yang sudah dilakukan Sultan HB IX. Namun ia berjanji akan terus meningkatkan upaya memajukan bangsa dan negara.

Suasana pemberian Anugerah HB IX UGM kepada Jusuf Kalla saat Dies Natalis ke-70, Kamis (19/12). JK dinilai berjasa di bidang sosial, mampu memberikan kontribusi meningkatkan kualitas berpikir dan kesejahteraan masyarakat. (GATRA/Kukuh Setyono/re1)

“Tadi saya sampaikan ke Pak Rektor, menghadapi kondisi hari ini, di mana banyak perubahan teknologi dan memasuki era industri 4.0, perguruan tinggi harus memperbanyak riset. Tidak bisa lagi mengandalkan pembelajaran konvensional,” jelasnya.

Menurut JK, perkuliahan jarak jauh memang sudah ditempuh banyak perguruan tinggi. Namun materi pembelajaran konvensional harus terus berubah karena sekarang bahan-bahan kuliah mudah didapat dari internet.

Dengan berbasis riset, perguruan tinggi akan mampu menghasilkan inovasi-inovasi baru yang bisa diterapkan dunia idustri demi kemajuan masyarakat. Inovasi itu pun akan terus hidup di masyarakat.

“Sekali lagi, perguruan tinggai harus berani dan lebih banyak memberikan pendalaman pada riset,” katanya.

Selain JK, UGM juga memberikan Anugerah UGM 2019 kepada Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo dan dosen Murdijati Gardjito atas jasanya di bidang kebudayaan, kebangsaan, kenegaraan, kemanusiaan dan/ atau kemasyarakatan dalam praktek intelektual dan atau sosial.

Menjelang akhir acara ini, kelompok Aliansi Mahasiswa UGM menggelar demo menuntut Rektorat UGM segera mengesahkan aturan soal kekerasan dan pelecehan seksual yang dijanjikan terbit pada 13 Desember.

 

99