Home Politik Tunda Ternak Kambing, Artidjo Disebut Ditantang Benerin KPK

Tunda Ternak Kambing, Artidjo Disebut Ditantang Benerin KPK

Yogyakarta, Gatra.com - Mantan Hakim Agung Artidjo Alkostar dilantik sebagai anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) oleh Presiden Joko Widodo, Jumat (20/12) siang ini, di Istana Negara, Jakarta. Pelantikan ini bak sejarah yang berulang dalam babak perjalanan hidup Artidjo.
 
Penulis buku biografi Artidjo, 'Alkostar: Sebuah Biografi', Puguh Windrawan teringat tahun 2000 silam Menteri Kehakiman saat itu, Yusril Ihza Mahendra, menawari Artidjo masuk ke Mahkamah Agung (MA).
 
"Pak Artidjo nolak. 'Sudahlah ini pengadilan sudah tidak bisa dibenerin'. Pak Artijo kira-kira ngomong begitu. Nah, Yusril kemudian ngomong, 'Ya kalau sudah enggak bisa dibenerin Anda harus masuk. Akhirnya, dia masuk ke MA. Ini kayak sejarah yang berulang," kata Puguh saat dihubungi Gatra.com, Jumat (20/12) siang. 
 
Sekitar tahun 1970 silam, Artidjo menjadi aktivis di kampus Universitas Islam Indonesia. Ia melakukan protes atas kebijakan kampus hingga akhirnya bertemu dengan Dekan Fakultas Hukum UII saat itu.
 
"Sama Dekan Fakuktas Hukum saat itu ditawarin, 'Kalau kamu mau benerin kampus, ya kamu harus masuk ke sistem'. Akhirnya dia jadi dosen," kata Puguh. 
 
Menurut Puguh, sama seperti ketika ke UII dan MA, Artidjo harus ditantang terlebih dahulu untuk memberesi KPK sehingga mau bergabung sebagai Dewas KPK . "Selain juga ada lobi-lobi dari kawan dekat. Pastinya ada lah," kata dia soal keputusan Artidjo menerima posisi itu. 
 
Puguh mengungkapkan Artidjo tidak mempunyai kawan khusus. Namun salah satu lingkaran pergaulan Artidjo  adalah Mahfud MD yang kini menjabat Menko Polhukam.
 
"Kalau Pak Mahfud ngomong kan didengerin sama Pak Artidjo. Meski pun secara senioritas, Pak Artidjo lebih senior. Sama-sama Madura, sama-sama UII," ucapnya.
 
Puguh sebelumnya memang sempat ragu Artidjo mau masuk ke Dewas KPK. Sebab Artidjo sering mengungkapkan ingin pensiun dan memelihara kambing di kampung. Dengan keputusannya ini, Artidjo mesti menunda lagi niatnya beternak itu.
 
"Dia serius dengan itu (pelihara kambing). Itu berkali-kali dia ngomong. Dengan orang lain juga demikian dan di publik juga begitu," ujarnya. 
 
Selain ingin memelihara kambing,  Artidjo juga merasa kesehatannya menurun. Setiap bertemu Artidjo, Puguh melihat pengajar hukum UII itu sering batuk-batuk. 
 
"Usianya sudah senja. Kesehatannya menurun. Saya agak kaget kalau misal dia menerima ini (posisi sebagai Dewas KPK). Dia orangnya tidak pernah mengeluh, tetapi pas ngobrol dia sering batuk -batuk," pungkasnya.
675