Home Ekonomi INDEF: Dana Desa Melempem Entaskan Kemiskinan

INDEF: Dana Desa Melempem Entaskan Kemiskinan

Jakarta, Gatra.com - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Mirah Midadan Fahmid menyebut dana desa yang telah digelontorkan sejak tahun 2015 masih 'melempem' pengaruhnya dalam mengentaskan kemiskinan.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata angka kemiskinan berkurang 3,1 persen pada tahun 2010-2014. Namun setelah penyaluran dana desa pada 2015-2019, rata-rata pengurangan angka kemiskinan hanya 2,7 persen.

Di sisi lain, alokasi penyaluran dana desa meningkat dari hanya Rp20,67 triliun untuk 74.093 desa pada tahun 2015 menjadi Rp70 triliun untuk 74.954 desa pada tahun 2019.

"Dana desa tidak begitu membantu menyejahterahkan petani di pedesaan," katanya dalam acara diskusi di ITS Tower, Jakarta, Jumat (21/12).

Mirah juga menilai dana desa belum berhasil mengurangi ketimpangan masyarakat desa. Kenyataan itu ditunjukkan dengan penurunan tipis Gini Ratio dari 0,23 sebelum adanya dana desa menjadi 0,22 setelah adanya dana desa. Kemudian, rata-rata upah buruh petani juga turun dari Rp39.618 per hari pada Desember 2013 menjadi Rp38.278 pada Agustus 2019.

"Meskipun pendapatan per kapita penduduk desa meningkat, kebanyakan untuk pembangunan infrastruktur. Pendapatan per kapita naik karena proyek padat karya," terangnya. 

Namun, pendapatan masyarakat dari proyek padat karya hanya bersifat sementara.

Mirah menyarankan aparat desa memanfaatkan dana tersebut untuk pemberdayaan masyarakat dengan membentuk wirausaha-wirausaha baru, meningkatkan ketrampilan dan keahlian masyarakat, serta menghasilkan produk unggulan pedesaan.

207

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR