_thumb.png "Viral Kasus Perselingkuhan, Keluarga Lettu Agam Berikan Tanggapan")
_thumb.jpg "Ini Cerita Sekjen PDIP, Beberkan Curhatan Mensos Risma soal Bantuan Beras")
_thumb.jpg "Sirekap Diklaim Sudah Diaudit BRIN-BSSN, Roy Suryo: Bohong!")
Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Dirjen PAUD DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Harris Iskandar mengakui, saat ini kurikulum PAUD sudah berorientasi kepada anak. Hal tersebut telah sesuai dengan arahan Mendikbud Nadiem Makarim.
"Sudah [Berorientasi pada Anak]. Jadi, yang namanya kurikulum yang sering kita bicarakan, itu sudah sesuai konsep dari pusat. Namun, the real kurikulum itu adalah yang dipraktikan kelak," ujar Harris saat ditemui di Kantor Kemendikbud, Senin (23/12).
Harris mengatakan, penentuan keberhasilan kurikulum ada di tangan guru. Menurutnya, panduan ke depan dapat selaras, tetapi praktinya bisa berbeda. Hal tersebut menjadi penting mengingat perlu adanya definisi implementasi kurikulum.
"Itu make sure, kita tidak kehilangan benang merahnya yang sangat penting. Jadi kurikulum pasti oke. Cuma yang harus diperhatikan sekarang guru-gurunya dan juga lingkungan. Kalau bisa semua PAUD semua berjalan dengan baik," ujar Harris.
Sebelumnya, ditemui di tempat yang sama, Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan bahwa pengembangan PAUD ke depan harus berorientasi pada Anak. Perubahan paradigma tersebut menjadi penting karena hal tersebut bisa menciptakan dan menumbuhkan kecintaan sang anak terhadap buku dan kegiatan membaca. Selanjutnya, bacaannya pun harus sesuai keinginan anak.
"Jadi, ke depan paradigma kita harus User Driven, Child Driven. Jadi, harusnya anak dibebaskan ingin membaca buku apa, atau mungkin karena karakter favorit mereka, atau mungkin komik favorit mereka. Apapun itu, yang penting mereka mencintai itu," pungkasnya.
