Home Milenial Nadiem Segera Selesaikan Blueprint Pendidikan Indonesia

Nadiem Segera Selesaikan Blueprint Pendidikan Indonesia

Jakarta, Gatra.com - Menteri Pendidikan dan Kebudyaaan (Mendikbud), Nadiem Makarim mengakui bahwa cetak biru pendidikan mengenai arah pendidikan Indonesia kedepan saat ini tengah dibuat oleh pihaknya. Namun, Nadiem mengatakan bahwa hal tersebur tidak bisa dengan tergesa-gesa didorong agar segera diselesaikan, sehingga dirinya meminta sedikit waktu sebelum bisa menyampaikan secara detail terkait cetak biru tersebut.

"Kita tidak bisa tergesa-gesa. Jadi ini membutuhkan kesungguhan karena kita sudah banyak materi, riset, dan hasilnya. Tapi ini kan tidak bisa yang hal-hal yang sangat statik saja. Bahkan membangun roadmap atau blueprint itu harus ada flexibility didalamnya. Agar misal arah industri bergerak, nanti kita juga ada fleksibilitas untuk ikut begerak," tutur Nadiem saat hadir di kegiatan Temu Media di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Senin (23/12).

Namun, Nadiem mengatakan bahwa sejatinya Konsep "Merdeka Belajar" merupakan salah satu cetak biru tersendiri bagi pendidikan tanah air. Sehingga harus dipahami, bahwa guru yang diberikan kemerdekaan untuk melakukan penilaian secara mandiri melalui kebijakan USBN yang menjadi US.

"Mau itu guru kompetensi yang tinggi, kompetensi yang rendah, tanpa melalui proses ini, tanpa melalui proses berpikir bagaimana guru bisa menginteretasikan komoetensi berstandar nasional yang menjadi bentuk penilaian yang relevan dan akurat untuk para murid," jelas Nadiem.

Nadiem mengatakan selama ini bahwa proses tersebut terlewati sehingga kemerdekaan belajar tidak dilakukan. Karenanya, proses pembelajaran dalam kelas ini masih jalan di tempat. Nadiem mengakui bahwa semua proses tersebut yang harus dilalui semua guru.

"Namun, karena konsep ini masih baru baru dimulai sekarang, itulah makanya kita akan tentunya mengalami berbagai macan ketidaknyamanan. Karena mulai sekarang, kita harus mulai proses pembelajaran. Susah tidak ada waktunya untuk proses administrasi pendidikan lagi. Sekarang adalah proses pembelajaran di dalam kelas yang bekerja," pungkasnya.

133