Seoul, Gatra.com - Pasukan khusus Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) menggelar latihan pertempuran jarak dekat. Mereka melakukan simulasi infiltrasi terhadap markas musuh.

Seorang pejabat Korea Selatan mengatakan latihan itu dirancang sebagai upaya penyelamatan sandera dalam kasus terorisme. Kedua negara menggelar latihan tiga kali dalam setahun.

Dalam latihan tersebut, kedua negara melakukan simulasi penggrebekan suatu markas dan membawa seorang pria dengan tangan terikat di belakang.

Menurut laporan Surat kabar Chosun Ilbo, latihan tersebut dimaksudkan untuk menyimulasikan penangkapan pejabat eksekutif Korea Utara.

Di sisi lain, ketegangan AS dan Korea Utara semakin meningkat jelang batas waktu yang ditetapkan Pyongyang untuk mengadakan kembali dialog denuklirisasi. Presiden AS Donald Trump mengatakan, pihaknya memiliki hak untuk menggunakan kekuatan militer melawan Korea Utara.