Padang, Gatra.com - sejak dua bulan terkahir, sejumlah wilayah rawan banjir di Sumatera Barat (Sumbar) ditimpa bencana. Tanpa jeda, banjir terus menerjang Tanah Datar, Limapuluh Kota, Sijunjung, Pasaman Barat, Agam, Solok Selatan, bahkan Kota Padang.

Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumbar sebagai Lembaga Kemanusiaan dengan prinsip total disaster management menyikapi bencana banjir secara menyeluruh. Mulai dari fase emergency, seperti evakuasi, bantuan logistik, pelayanan kesehatan, trauma healing hingga fase recovery infrastruktur.

Sebelum jauh masuk ke fase pemulihan, yang paling penting di fase kesiapsiagaan dan tanggap darurat bencana. Upaya ini disikapi ACT Sumbar dengan menyiapkan tim rescue yang mumpuni. Dalam kasus bencana banjir, kemampuan ini bertumpu pada urusan water rescue, atau kemampuan menyelamatkan nyawa korban di dalam air.

"Kemarin kami mempelajari dasar tentang penyelamatan korban di air. Semua peralatan lengkap ada perahu dan peralatan yang lainnya," kata Kepala Cabang ACT Sumbar, Zeng Wellf, Selasa (24/12) di Padang.

Menurutnya, pelatihan water rescue di Bandakali GOR Haji Agus Salim Padang, yang dipimpin oleh instruktur ACT Pusat. Kegiatan diikuti relawan yang tergabung dalam Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), dengan tujuan untuk pelatihan penyelamatan korban bencana di air.

Sebelum melakukan pelatihan, instruktur memberikan informasi mengenai nama peralatan dan guna alat keselamatan. Upaya penyelamatan korban dilakukan secara bergantian. Selain itu, instruktur juga memberikan pengetahuan mengenai cara menggunakan perahu secara baik.

Harapannya, pelatihan itu bisa dijadikan kegiatan positif yang nantinya dapat membantu korban. Sebelumnya, dalam hal ini juga serah terima bantuan perlengkapan rescue dari OVO untuk ACT Sumbar, yang nantinya bisa digunakan untuk kebutuhan rescue di daerah Sumbar.