Home Politik Anak Amien Rais Mau Jadi Cawabup Sleman Jika Dipinang PDIP

Anak Amien Rais Mau Jadi Cawabup Sleman Jika Dipinang PDIP

Sleman, Gatra.com - Putra politisi Amien Rais, Mumtaz Rais, menyatakan bersedia jika dicalonkan sebagai wakil bupati dalam pemilihan kepala daerah Sleman pada 2020 asalkan berkoalisi dan dipinang oleh PDI Perjuangan. Muntaz sebelumnya telah mendapat rekomendasi DPP PAN sebagai calon bupati.
 
Mumtaz mengatakan saat pemilihan legislatif 2019 PDIP mendapatkan kursi terbanyak di Sleman.
 
"Saya akan langsung mengiyakan jika yang mengajak (koalisi) PDI Perjuangan. Karena PDI Perjuangan mendapat 15 kursi. Jadi tidak masalah saya jadi Sleman 2, seandainya PDI Perjuangan meminang saya," kata dia saat dihubungi melalui telepon, Selasa (24/12).
 
Mumtaz mengatakan sampai saat ini calon bupati PDIP belum jelas. Sedangkan peta pergerakan politik Sleman menunjukkan partai-partai koalisi petahana Sri Purnomo-Sri Muslimatun telah berkonsolidasi kembali. Partai dalam koalisi ini yaitu PAN, PKB, PKS, Nasdem, PPP, Golkar dan Demokrat. 
 
Di koalisi ini terdapat satu petahana yang mungkin diusung di pilkada 2020 yakni Wakil Bupati Sri Muslimatun yang juga kader Nasdem. Adapun Bupati Sri Purnomo tak mungkin diusung karena sudah dua periode menjabat.
 
Padahal Nasdem hanya mendapat 3 kursi dari hasil pemilihan legislatif 2019, sementara PAN punya 6 kursi. 
Dari perhitungan itu, Mumtaz mengatakan tidak mau dicalonkan menjadi wakil bupati mendampingi Sri Muslimatun.
 
Namun apabila Sri Muslimatun bisa membawa Golkar yang punya 5 kursi dan PPP dengan 3 kursi untuk berkoalisi, Mumtaz tak masalah menjadi wakil bupati.
 
"Nasdem 3 kursi, kecuali Bu Mus bisa membawa Golkar dan PPP. Saya oke menjadi wakilnya Bu Mus," ucapnya.
 
Adapun Ketua DPC PDI Perjuangan Sleman Kuswanto mengatakan PDIP menanti surat rekomendasi pengurus pusat untuk sosok yang akan diusung di Pilkada Sleman 2020. Mengenai Mumtaz yang bersedia menjadi calon wakil bupati jika berkoalisi dengan PDIP, Kuswanto berkata PDIP akan membahasnya.
 
"Ya sekadar bahan buat saya. Masukan itu kami tampung. Kami tidak bisa memutuskan. Harus berembug dengan DPD DIY," katanya. 
 
Ia mengatakan PDIP bisa berkoalisi dengan partai apapun, termasuk dengan PAN. "Sangat bisa terjadi. Namanya politik. Politik setiap saat bisa berubah," ucapnya.
2113