Home Kebencanaan Polisi Pastikan Bus Sriwijaya Berkecepatan Tinggi Saat Jatuh

Polisi Pastikan Bus Sriwijaya Berkecepatan Tinggi Saat Jatuh

Palembang, Gatra.com - Penyelidikan penyebab kecelakaan tunggal Bus Sriwijaya Expres hingga mengakibatkan 32 penumpang meninggal dunia dilanjutkan Rabu (25/12). Polisi memastikan bus bernomor polisi BD 7031 AU berkecepatan tinggi sebelum terjun bebas ke jurang dan terjerambab di Sungai Lematang, kota Pagar Alam, Sumsel, Senin (23/12) malam.

Kapolres Pagaralam AKBP Dolly Gumara mengatakan sejak hari pertama proses evakuasi sekaligus penyelidikan terhadap peristiwa kecelakaan yang terjadi di Liku Lematang Desa Perahu Dipo, Pagar Alam Sumsel ditemukan bekas gesekan ban yang berada di jalan raya atau bibir jurang. Dari temuan itu, tim bisa menghitung seberapa  tinggi kecepatan bus sebelum jatuh ke sungai.

“Olah TKP dan temuan-temuan baru tengah menguatkan dugaan tersebut, gesekan ban di jalan yang cukup terang terlihat mendukung dugaan jika bus jatuh ke jurang dengan kecepatan tinggi. Seberapa tinggi kecepatan bus tersebut, maka akan diperkuat dengan hitungan teknis,” ujarnya.

Selain ditemukan bekas ban dan gesekan, polisi juga menemukan kerusakan pada pembatas jalan yang berbahan beton berukuran tidak terlalu tinggi berada di tepi jalan. Atas temuan itu, Dolly memperkirakan bus rute Bengkulu-Palembang melayu pada  malam hari itu berkecepatan tinggi saat melintas jalan bertopografi tebingan turun mengalami lepas kendali lalu terjun bebas ke jurang dan terjerambab di sungai Lematang,

“Dugaan-dugaan masih akan dikuatkan dukungan temuan sekaligus pemeriksaan saksi-saksi selamat,” ucapnya.

baca juga : https://www.gatra.com/detail/news/463342/kebencanaan/lokasi-kejadian-lakalantas-bus-sriwijaya-tergolong-rawan

Sebelumnya, pihak Kepolisian Daerah (Polda) menyimpulkan beberapa kemungkinan penyebab kecelakaan maut di tikungan liku tersebut, diantaranya disebabkan karena supir mengantuk. Mengenai hal ini, ia mengatakan masih harus memperkuat dugaan tersebut karena sebab mengantuk ialah subjektif dari sang supir,

“Jika penyebab supir mengantuk, perlu penguatan lagi. Fakta lainnya, telah terjadi dua kecelakaan kecil sebelum bus terjatuh ke sungai. Dua kali kecelakaan itu juga dibenarkan oleh ipenumpang, dan  dipastikan mempengaruhi kondisi kendaraan sebelum akhirnya jatuh ke jurang,” terang Dolly.

Sampai dengan Rabu (25/12) siang, pihak kepolisian masih akan melengkapi keseluruhan temuan dan informasi sehingga mampu menyimpulkan penyebab terjadinya kecelakaan maut tersebut. “Kita terus lengkapi data dan faktanya agar segera bisa disimpulkan,” ucap Dolly.

Diberitakan, kecelakaan maut yang terjadi pada Senin (23/12) sekitar pukul 23.00 wib tersebut telah menelan 32 penumpang meninggal dunia dan 13 orang lainnya selamat namun mengalami luka sementara, sebagian besar korban meninggal dunia sudah diambil oleh pihak keluarga untuk dimakamkan.

187