Cilacap, Gatra.com – Kepolisian Resor Cilacap, Jawa Tengah mendirikan posko pengamanan dan menerjunkan petugas patroli jalan kaki di objek wisata pantai pada masa libur Natal dan tahun baru 2020. 

Kasubbag Humas Polres Cilacap, Sudarmaji mengatakan petugas patroli mengimbau agar wisatawan tak terampau dekat dengan bibir pantai, terlebih mandi di pantai. Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan air akibat gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di perairan selatan Cilacap.

“Kita dirikan pos, kita jagain mereka, kita imbau untuk tidak ke laut, karena situasi cuaca berubah-ubah. Ada gelombang tinggi,” katanya, lewat sambungan telpon, Rabu (25/12).

Kata dia, Pantai Cilacap sulit diprediksi sehingga sewaktu-waktu bisa membahayakan wisatawan yang mandi di pantai atau terlampau dekat dengan garis pantai.

Dia menjelaskan, polisi mendirikan posko pengamanan di objek wisata. Para petugas akan berkeliling jalan kaki untuk mengimbau langsung wisatawan agar tak mandi di pantai.

“Kita siagakan bersama dari pihak BPBD. Lewat pengeras suara, dari mulut ke mulut, kita patroli jalan kaki di pinggiran pantai begitu di tempat wisata. Untuk jangan mendekat ke garis pantai dengan pemasangan tulisan,” jelasnya.

Sudarmaji mengemukakan, informasi yang diperolehnya dari BMKG gelombang pantai selatan Cilacap berkategori sedang, atau berkisar antara 1,5-2,5 meter. Ketinggian gelombang ini cukup membahayakan wisatawan.

Apalagi seringkali gelombang tinggi bisa terjadi sewaktu-waktu saat terjadi perubahan cuaca. Peningkatan kecepatan angin berimbas langsung ke meningkatnya ketinggian gelombang.

Dia menambahkan, sejauh ini tidak ada insiden yang menyebabkan wisatawan meninggal dunia. Akan tetapi, dilaporkan sempat ada satu anak yang terseret ombak di Pantai Kemiren. Beruntung, korban tertolong oleh tim SAR. “Masih selamat. Jangan sampai terjadi lagi,” ujarnya.