Jakarta, Gatra.com - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga menanggapi cuitan politisi Demokrat, Andi Arief yang menuding perusahaan milik Menteri BUMN Erick Thohir terlibat dalam kasus Jiwasraya. Menurutnya, Andi Arief hanya sekedar beropini tanpa menunjukkan bukti yang kuat. 

Terkait tuduhan tersebut, Arya menyatakan pihaknya sampai ini tidak ada kemauan untuk melaporkan Andi ke pihak berwajib. Namun, dia justru menantang Wasekjen Demokrat itu untuk adu data guna membuka kebenaran. 

"Saya sederhana saja, coba buka datanya. Kalau cuma opini doang gak adil lah. Dulu juga begitu, waktu kasus pemilu ada 7 kontainer (yang berisi surat suara palsu) katanya, tapi gak terbukti," tegasnya saat dihubungi Gatra.com, Jumat (27/12). 

Bahkan, Arya mengungkapkan dirinya mendapatkan informasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bahwa instansi tersebut tidak pernah memberikan informasi apa pun kepada Andi Arief. 

"Tadi saya malah dapat informasi dari BPK, enggak ada tuh BPK pernah ngomong ke dia. Lebih baik kita buka data aja. Dia buka lah data dia, kita kan sudah buka data kita," ujarnya. 

Sebelumnya, melalui akun Twitternya Andi Arief melakukan kritik atas penyelesaian kasus Jiwasraya yang dianggap berbelit-belit. Dia mempersoalkan saham perusahaan milik Erick Thohir, PT Mahaka Media Tbk (ABBA) yang dibeli oleh Jiwasraya pada tahun 2014 lalu. 

''Tak usah muter-muter dan berpolitik dalam selesaikan kasus jiwasrayagate. Selesaikan dengan jujur. Ada yg diduga pelaku yang ditarik jadi orang penting di staf Presiden. Menurut BPK Ada yg diduga perusahaan yg ditempatkan sahamnya oleh Jiwasraya, dan pemiliknya adalah Menteri BUMN," demikian postingan Andi melalui aku Twitter-nya.