Home Kebencanaan 4 Hari Usai Kecelakaan Bus Sriwijaya, Tim SAR Pantau Lokasi

4 Hari Usai Kecelakaan Bus Sriwijaya, Tim SAR Pantau Lokasi

Palembang, Gatra.com – Hari keempat setelah kecelakaan maut bus Sriwijaya Ekspress yang terjadi di simpang Liku Desa Peahu Dipo, Pagaralam Sumsel, tim basarnas dan masyarakat masih melakukan pemantuan di lokasi dan sekitar kejadian bus tersebut.

Kepala Kantor Basarnas Palembang, Berty DJ Kowaas mengatakan basarnas beserta potensi lainnya, termasuk masyarakat akan tetap melaksanakan operasi SAR dengan terus melakukan pemantauan di sekitar lokasi kejadian. Personil di beberapa titik, dipecah guna menyisir sungai, memantau lokasi terdekat yang kemungkinan masih terdapatnya korban atas peristiwa kecelakaan tersebut. “Kami tetap melakukan pemantauan, setelah beberapa hari sebelumnya mengevakuasi para korban,” ujarnya Jumat (27/12).

Selain melakukan pemantuan, Basarnas juga masih menunggu laporan informasi dari pihak keluarga jika dikira juga menjadi penumpang dari bus Sriwijaya, termasuk laporan identitas penumpang yang belum ditemukan.

“Kami terus membuka posko sampai dengan memastikan jika seluruh korban bus Sriwijaya sudah ditemukan,” ucapnya.

Basarnas Palembang mendata dari proses evakuasi yang dilakukan selama tiga hari kemarin, terdapat 35 penumpang bus yang menjadi korban kecelakaan maut tersebut, sedangkan 13 penumpang selamat namun mengalami luka. Jasad para korban juga sudah diambil oleh pihak keluarga guna dimakamkan.

“Setelah berhasil dievakuasi, tim dari kepolisian juga menghubungi keluarga serta hampir seluruh jasad telah diambil oleh pihak keluarga,” ungkapnya.

Dari proses evakuasi yang dilakukan sebelumnya diketahui, dari 35 korban yang meninggal, delapan diantaranya masih berusia anak-anak.

Kecelakaan maut bus Sriwijaya Express yang terjadi di Senin (23/12) sekitar pukul 23.15 wib diduga akibat bus melaju dengan kecepatan yang tinggi dan hilang kendali saat berada di tikungan tersebut. Pihak kepolisian dan Kementrian Perhubungan melalui Komita Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga tengah melakukan penyelidikan atas penyebab terjadinya kecelakaan tunggal yang mengakibatkan bus berkapasitas 50 orang tersebut terjun bebas dan terjerambab di Sungai Lematang, Pagaralam.

399