Home Politik Marwan Jafar: Menteri BUMN Bisa Selesaikan Masalah Jiwasraya

Marwan Jafar: Menteri BUMN Bisa Selesaikan Masalah Jiwasraya

Pati, Gatra.com - Gonjang-ganjing asuransi Jiwasraya dinilai Ketua DPP PPKB, Marwan Jafar sebagai mega skandal setelah Bank Century. Meski begitu, pihaknya optimis Menteri BUMN Erick Thohir mampu mengentaskan Jiwasraya dari kemelut. 
 
"Century Rp7,2 triliun, ini [Jiwasraya] Rp13,7 triliun, kalau toh mengajukan bailout itu mencapai Rp53 triliun. Persoalannya menteri keuangan mau ndak, ada duit nggak, sedangkan pajak kita masih defisit Rp559 triliun hari ini," ujarnya saat ditemui Gatra.com sebelum reses di gedung DPC PKB Pati, Minggu (29/12). 
 
Terlepas dari itu, Marwan mengatakan, optimis Menteri BUMN mampu menyelesaikan persoalan Jiwasraya dengan baik dengan terobosan atau pun opsi yang telah disiapkan masak-masak, terutama tekait nasib nasabah. 
 
"Pak Erick punya pengalaman di bidang usaha dan dia ini ketiban sampur untuk menyelesaikan masalah ini. Sebenarnya kan masalahnya sudah lama, kebetulan pas menteri BUMN-nya dia hari ini," sebut anggota Komisi VI DPR RI itu. 
 
Menurutnya, persoalan Jiwasraya perlu dibongkar secara total, apalagi aliran dana sudah menyebar kemana-mana dan menyangkut semua pihak sejak tahun 2004. Kalau perlu, lanjutnya, perbaikan secara radikal mutlak dilakukan. 
 
"Memang dari periode ke periode tidak selesai persoalannya, sampai hari ini. Ini kan terbongkar secara luas, kita optimis bahwa masalah ini akan terselesaikan dengan baik. Terutama nasabah harus diperhatikan secara serius," ungkap Marwan. 
 
Salah satu rekomendasi yang mencuat dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Jiwasraya adalah pembentukan Pansus yang satu diantaranya menguak kesalahan investasi yang terlalu beresiko. 
 
"Kalau pansus mungkin masalahnya akan terpecahkan dan saya kira semu pihak tidak usah takut dengan pansus," ucap anggota Fraksi PKB itu. 
 
Terkait holdingisasi, Marwan mengaku, mendukung secara penuh, tetapi ia berharap holdingisasi terbentuk dengan catatan persoalan di tubuh Jiwasraya terselesaikan terlebih dahulu. Mengingat ada puluhan masalah jika dibedah. 
 
"Oke Holdingisasi, tetapi holdingisasi ini bisa terbentuk asalkan dengan catatan yang ini selesai dulu, masak kita membentuk holding yang ini belum selesai masih meninggalkan masalah," terangnya. 
 
Ditambahkan, OJK sebagai pengawas sekaligus yang mengatur lalu lintas industri keuangan, harus serius dan meningkatkan kinerjanya secara maksimal setelah persoalan ini membuncah, termasuk BPK harus bekerja keras. 
 
"Ini tugas banyak pihak dan melibatkan banyak stakeholder. Kalau perlu BPKP dilibatkan sekalian, memonitor mengevaluasi dan rekomendasi kaitannya Jiwasraya. Sekali lagi, saya optimis Pak Erick mampu menyelesaikan masalah ini dengan maksimal," tutupnya. 
442