Jakarta, Gatra.com - Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) menduga adanya manipulasi dalam hal distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada masyarakat. Sebab, BBM yang beredar di masyarakat masih standar Euro 0. Padahal Pemerintah Indonesia telah meminta Pertamina untuk ketersediaan BBM sesuai standar internasional yakni Euro 4.
"Ada manipulasi dan orientasinya adalah profit/keuntungan. Bayangin saja, PT Pertamina dapat mandat dari Pemerintah untuk pengadaan BBM sesuai standar internasional," ujar Direktur Eksekutif KPBB, Ahmad Safrudin, saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Senin (30/12).
Menurut Puput, hal tersebut terjadi dikarenakan tidak ada keuntungan yang diperoleh Pertamina ketika menjual BBM standar Euro 4. Belum lagi adanya pajak.
"Ibaratnya seperti ini saya dikasih uang oleh ibu saya untuk membeli emas 24 karat, tapi dibelinya yang 18 karat. Berarti di situ ada manipulasi harga dan begitulah yang terjadi di Pertamina, Pemerintah menetapkan harga sesuai standar Euro 4, tapi yang dijual justru hanya kualitas Euro 0 saja," katanya.
Menurut Puput, hal ini tidak hanya menjadi pekerjaan rumah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, tetapi juga Presiden RI Joko Widodo. Sebab, sejak 2014-2019, kilang tidak terbangun akibat manipulasi harga tersebut.
Lebih lanjut, menurut Puput, permasalahan ini dapat diselesaikan ketika adanya pembangunan kilang baru. Di samping itu, kehadiran sosok Basuki Tjahja Purnama (Ahok) sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina dapat membantu sesuai dengan kepribadiannya yang tegas.
"Harus ada kilang baru untuk menyelesaikan ini. Lalu juga sosok Ahok, kalau lihat kepribadiannya, dia bisa ikut serta menyelesaikannya asal juga diawasi karena adanya korupsi disebabkan oleh peluang, sebab siapa saja bisa menjadi penjahat dan orang jahat bisa jadi baik," katanya.
