Home Ekonomi Jamin Distribusi Pangan, Kementan Buka 2 TTIC Lagi Pada 2020

Jamin Distribusi Pangan, Kementan Buka 2 TTIC Lagi Pada 2020

Jakarta, Gatra.com - Kementerian Pertanian (Kementan) berencana membuka dua Toko Tani Indonesia Center (TTIC) baru sebagai pusat distribusi bahan pangan. Pasalnya, TTIC baru terdapat di 32 provinsi dari 34 provinsi di Indonesia yang membawahi 5.051 TTI.

"Yang belum ada itu di Papua. Itu akan kita dirikan tahun depan. Kepulauan Riau juga akan kita dirikan tahun depan," ucap Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP), Kementan, Agung Hendriadi di TTIC Jakarta, Selasa (31/12).

TTIC tersebut nantinya memasok kebutuhan pangan melalui beberapa unit TTI sebagai wadah Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) dan operasi pasar melalui kegiatan pasar murah. Stok pangan TTIC berasal dari petani maupun vendor mitra, sehingga bahan pangan dapat dijual di bawah harga pasar.

Menurutnya, selama ini distribusi pangan memiliki rantai pasok yang panjang. Efeknya, harga pangan di tingkat konsumen menjadi lebih tinggi. Selain itu, pedagang kerap 'memainkan' harga di pasar.

"Bagaimana kalau dari gapoktan [gabungan kelompok tani] langsung ke konsumen? Ini juga bisa kita lakukan. Mereka juga bisa main di sana. Semuanya jadi deh satu saja. Di situ kan persaingannya," tuturnya.

Pihaknya juga akan melengkapi TTIC dengan cold storage berkapasitas 20 ton. Fasilitas tersebut difokuskan untuk penyimpanan daging, telur, bawang, dan cabai. Agung menuturkan, baru 17 TTIC yang dilengkapi cold storage. "Kita upayakan semua TTIC punya (cold storage)," tuturnya.

Kemudian, pihaknya juga tengah mengembangkan e-commerce untuk mempermudah distribusi pangan dari Gapoktan ke TTI.

"Kita bisa memotong rantai pasok, satu. Yang kedua kita yang mengurangi cost untuk inventory. Jadi, enggak ada barang disimpan di sini (TTIC), barang disimpannya di gapoktan. Itu yang kita lakukan," ujarnya.

Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan, BKP, Kementan, Riafaheri menjelaskan, e-commerce TTI sudah ada di 10 provinsi dan akan terus dikembangkan di provinsi lainnya.

"Hasil rekap kami  tahun 2019 akumulasi omzet Toko Tani Indonesia Rp115,3 miliar. Kami juga menggelar pasar murah dan subsidi transportasi untuk menekan harga," pungkasnya.

171