Frankfurt, Gatra.com - Volkswagen mengatakan pihaknya masih dalam pembicaraan dalam pembahasan penyelesaian dengan pemilik kendaraan Jerman, yang menuntut pembuat mobil atas polusi berlebihan yang disebabkan oleh mobil diesel VW, pada pada hari Kamis (2/1).
"Volkswagen dan Federasi Organisasi Konsumen Jerman vzbv telah sepakat untuk mengadakan diskusi mengenai kemungkinan penyelesaian," kata seorag pejabat di produsen mobil tersebut, dikutip reuters, Kamis (2/1).
“Diskusi berada pada tahap yang sangat awal, dan tidak ada jaminan bahwa mereka akan menghasilkan penyelesaian. Kedua belah pihak sepakat bahwa diskusi masih dirahasiakan, " tambah sumber tersebut.
Skandal dieselgate ini telah mencoreng telah nama besar VW Grup. Kejadian ini membuat CEO Audi Rupert Stadler resmi ditangkap otoritas Jerman dengan tuduhan terlibat manipulasi emisi gas buang atau dieselgate Volkswagen Grup dalam produk-produknya di tahun 2015.
Pada 18 September 2015 Agen Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) melaporkan VW menyimpan perangkat 'penakhluk' ilegal pada ratusan ribu mesin 2.0 liter yang dijual di Amerika Serikat sejak 2009. Perangkat tersebut terpasang di VW, Porsche, Audi, Seat dan Skoda.
Pemasangan perangkat ini dapat membantu mobil memenuhi standar emisi gas buang saat dilakukan tes uji coba emisi. Namun kenyataannya, gas buang mereka tak lolos uji emisi.
Belakangan perusahaan mengakui ada sebanyak 11 juta mesin diesel tersebar di seluruh dunia, termasuk 8,5 juta di Eropa, dan 600 ribu di AS sudah dipasang perangkat penipu tersebut.
Jerman pun memerintahkan Porsche untuk menarik sebanyak 60 ribu kendaraan di seluruh Eropa setelah mereka ketahuan memasang peranti manipulator itu, disusul Audi.
Akibat skandal tersebut, VW harus mengeluarkan dana hingga lebih dari 26 triliun euro untuk membayar denda, kompensasi dan membeli kembali, terutama di AS. VW mengumumkan kerugian mendekati 1,6 triliun euro pada 2015, setelah menyisipkan dana triliunan untuk membungkam skandal memalukan tersebut.
Kasus skandal 'dieselgate' VW memunculkan pertanyaan dugaan kecurangan dilakukan produsen mobil merk lain, namun, beberapa diantara menolak seperti BMW dan Mercedes-Benz.
