Home Kebencanaan Direksi Baru PLN Diminta Tanggap Atasi Pemadaman Pascabanjir

Direksi Baru PLN Diminta Tanggap Atasi Pemadaman Pascabanjir

Jakarta, Gatra.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta jajaran direksi PLN baru lebih tanggap menangani pemadaman listrik pascabanjir di beberapa daerah pada Rabu (1/1) lalu. Ia meyakini bahwa otoritas yang baik akan memberikan pelauanan yang baik juga kepada masyarakat.

"Kita harap PLN dengan direksi dan komisaris yang baru akan lebih tanggap, lebih solid dan gotong royong. Saya yakin kedepannya jadi otoritas yang baik juga untuk service kepada masyarakatnya," kata Erick saat menyambangi Kantor Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Ahad (5/1).

Erik tetap mengapresiasi PLN yang sudah membangun posko dan pemulihan listrik di beberapa daerah. Ia menyebut kini tinggal empat persen saja gardu listrik yang masih padam.

"Total posko banyak sekali tapi saya rasa sudah berangsur mulai sedikit, seperti juga (pemulihan) gardu listrik yang tadinya ribuan, sekarang mungkin tinggal 4 persen kurang lebih yang masih padam," jelas dia.

Ada pun alasan pemadaman listrik menurutnya karena menjaga keselamatan masyarakat. Apalagi sudah ada catatan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bahwa beberapa warga tewas akibat tersetrum listrik saat banjir.

"Ini kali lagi kenapa padam, karena nomor satu menjaga keselamatan juga. Karena dalam banjir sendiri yang namanya listrik sangat berbahaya makanya kita padamkan," ujarnya.

BNPB menyebut korban banjir dan longsor yang terjadi di Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten terus bertambah. Tercatat, hingga Sabtu (4/1) pukul 18.00 WIB sebanyak 60 orang meninggal dan dua orang hilang.

"Terjadi penambahan jumlah korban meninggal di Kabupaten Lebak," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Agus Wibowo dalam keterangannya, Ahad (5/1).

Hujan yang mengguyur sejak Selasa (31/12) hingga Rabu (1/1) itu memang mengakibatkan banjir bandang di Kabupaten Lebak, Banten. Hal itu dikarenakan meluapnya Sungai Ciberang yang berhulu di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Agus menyampaikan, pengungsi di beberapa wilayah mengalami penurunan, karena telah kembali ke rumahnya masing-masing. Tercatat, dari 173.064 jiwa menjadi 92.261 jiwa.

102