Home Ekonomi Kemenperin Fokuskan Penyelesaian 7 Permasalahan Industri di Tahun 2020

Kemenperin Fokuskan Penyelesaian 7 Permasalahan Industri di Tahun 2020

Jakarta, Gatra.com - Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, di tahun 2020 ini, Kemenperin berupaya penyelesaian tujuh isu permasalahan industri.
 
Ia menyebut, permasalahan pertama bagi industri yakni kurangnya bahan baku seperti kondensat, gas, naptha, dan bijih besi. Selain itu, bahan baku penolong seperti katalis, scrap, kertas bekas, dan nitrogen juga termasuk dalam permasalahan ini.
 
"Kita lihat misalnya isu nomor satu, kekurangan bahan baku. Jalan keluarnya adalah membangun industri kimia dasar dan logam dasar seperti refinery dan sebagainya," katanya di Jakarta, Senin (6/1).
 
Permasalahan kedua yakni minimnya sarana infrastruktur seperti pelabuhan, jalan, dan kawasan industri. Pembangunan infrastruktur ini akan dikoordinasikan dengan kementerian dan lembaga terkait.
 
"Kekurangan infrastruktur, kita akan tanya kebijakan Kementerian Pupera," ujarnya.
 
Permasalahan selanjutnya seputar kekurangan utilitas seperti listrik, air, gas, dan pengolah limbah. Solusinya, pengembangan kawasan industri dilengkapi instalasi pengolah limbah.
 
"Kawasan industri nanti akan sebesar-besarnya didekatkan dengan sumber-sumber utility listrik, gas, dan air," tambah Agus.
 
Isu keempat, kurangnya tenaga ahli skill dan supervisor industri. Agus menyebut, solusi permasalahan ini telah sejak lama dimiliki dan dilakukan Kemenperin melalui pendidikan vokasi.
 
"Peningkatan pendidikan dan pelatihan tenaga ahli dan tenaga kerja industri melalui program link and match. Itu sudah sangat berhasil," katanya.
 
Permasalahan kelima, tekanan produk impor yang banyak dikeluhkan pelaku industri dalam negeri. Oleh karena itu, menurut Agus, perlu dilakukan perlindungan dalam negeri.
 
"Perlindungan dalam negeri berupa safe guard, tarif dan nontarif, SNI. Itu semua harus tetap memudahkan investasi dan transfer teknologi," paparnya.
 
Permasalahan keenam, terkait limbah industri disebut Agus akan dikerjasamakan dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Isu terakhir terkait permasalahan utama pada Industri Kecil Menengah seperti pembiayaan, bahan baku dan penolong, mesin atau peralatan IKM, serta pemasaran.
 
"Permasalahan IKM, ini solusinya kita akan dan sudah memberikan peningkatan penyaluran KUR. Pada tahun 2020 ini, pemerintah sudah dan akan menaikkan amplop KUR dari Rp140 triliun menjadi Rp190 triliun. Nanti sebagian dari amplop KUR tersebut akan dialokasikan untuk IKM," pungkasnya.
2689