Home Internasional Putri Soleimani Ingatkan AS atas Pembalasan Iran

Putri Soleimani Ingatkan AS atas Pembalasan Iran

Dubai/ Washington, D.C, Gatra.com - Puluhan ribu warga Iran memadati jalan-jalan kota Teheran pada Senin, untuk memberikan penghormatan terakhir atas pemakaman komandan Pasukan Quds, Qassem Soleimani yang tewas dalam serangan udara AS pekan lalu. 

Zeinab Soleimani, putri  Soleimani dalam pidatonya yang disiarkan di televisi pemerintah mengatakan bahwa kematian ayahnya akan membawa "hari yang kelam" bagi Amerika Serikat.

"Crazy Trump, jangan berpikir bahwa semuanya sudah berakhir dengan kematian ayah saya," kata Zeinab.

Iran telah berjanji akan membalas dendam atas terbunuhnya Soleimani, arsitek yang selama ini dikenal sangat berpengaruh pada perluasan wilayah di Iran dan bahkan banyak warga Iran menganggap dirinya sebagai pendukung setia dari para pemimpin ulama Republik Islam, tersebut.

Dalam tayangan televisi, massa di Teheran rumpah ruah di jalan-jalan yang mengingatkan kejadian ketika massa berkumpul tahun 1989, saat pemakaman pendiri Republik Islam, Ayatollah Ruhollah Khomeini.

Menanggapi peringatan Iran, Trump justru mengancam akan menyerang 52 lokasi Iran, termasuk wilayah budaya, jika Teheran punya keinginan menyerang aset Amerika atau AS. Artinya, dapat memperdalam krisis yang dapat meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya “perang besar” di Timur Tengah.

Peti mati jenderal Iran dan pemimpin milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis, yang juga terbunuh dalam serangan hari Jumat di bandara Baghdad, diarak melewati sejumlah para pelayat yang berkumpul di Teheran tengah. Banyak diantara mereka meneriakkan "Matilah Amerika".

Pasca kematian Soleimani, parlemen Irak mendukung kebijakan pemimpin tertinggi Iran untuk mengusir pasukan AS dari Irak. Parlemen Irak juga mendorong adanya rekomendasi kepada perdana menteri bahwa semua pasukan asing yang ada di Iran dikeluarkan.

"Terlepas dari kesulitan internal dan eksternal yang mungkin kita hadapi, itu tetap yang terbaik untuk Irak secara prinsip dan praktis," kata pengasuh Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi, yang mengundurkan diri pada November di tengah protes anti-pemerintah.

Pemimpin Syiah saingan Irak, termasuk yang menentang pengaruh Iran, telah bersatu sejak serangan Jumat dalam menyerukan pengusiran pasukan AS.

Esmail Qaani, kepala baru Pasukan Quds, unit Pengawal Revolusi yang bertanggung jawab atas kegiatan di luar negeri, mengatakan Iran akan melanjutkan jalur Soleimani dan mengatakan "satu-satunya kompensasi bagi kita adalah memindahkan Amerika dari wilayah tersebut."

Dilaporkan juga, pemakaman Soleimani di Teheran, yang nantinya akan pindah ke kota kelahirannya di selatan Kerman, dipimpin oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Soleimani secara luas dipandang sebagai tokoh paling berpengaruh kedua di Iran setelah Khamenei.

Pemakaman dihadiri oleh beberapa sekutu Iran di wilayah tersebut, termasuk Ismail Haniyeh, pemimpin kelompok Palestina Hamas yang sempat mengatakan: "Saya menyatakan bahwa komandan martir Soleimani adalah martir Yerusalem."
 

265

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR