Jakarta, Gatra.com - Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) Bambang Hidayah menyampaikan, banjir yang terjadi di wilayah Jabodetabek diakibatkan curah hujan yang tinggi dan lebat.
"Curah hujan yang tinggi dan lebat (di atas 100 milimeter) menjadi penyebab banjir di wilayah Jabodetabek. Bukan karena air dari hulu," ujarnya saat dihubungi oleh Gatra.com, Selasa (7/1).
Ia menceritakan pada 1 Januari malam, curah hujan di Bogor masih ringan sekitar 0-50 milimeter dan debit air di Katulampa berada dalam siaga 1. Namun, di Jakarta, curah hujan sudah tinggi seperti di Halim Perdana kusuma (370 milimiter) dan Cakung (300 milimiter).
"Paginya, curah hujan meningkat dan debit air di Katulampa dalam siaga 2, tetapi turun lagi di siaga 3, tidak pernah sampai di siaga 1. Sayangnya di Jakarta, pada waktu bersamaan, sudah banjir dimana-mana," katanya.
Bahkan, saat debit air di Katulampa mengalir ke Jakarta, kondisi di Pintu Air Manggarai, air sudah penuh akibat curah hujan lebat tersebut.
