Home Ekonomi Gelombang Tinggi, Dishub NTB Ingatkan untuk Waspada

Gelombang Tinggi, Dishub NTB Ingatkan untuk Waspada

Mataram, Gatra.com - Masyarakat dan pengusaha penyeberangan diharapkan untuk lebih berhati-hati akan tngginya gelombang laut dalam sepekan terakhir ini. Imbauan itu berlaku untuk semua penyeberangan, baik di Lembar, Kayangan, maupun penyeberangan ke lokasi-lokasi wisata. ”Tetap pantau informasi cuaca BMKG dan kondisi setempat,” kata Kepala Dinas Perhubungan NTB H Lalu Bayu Windia di Mataram, Selasa (7/1).

Dishub NTB akan tetep berkoordinasi dengan syahbandar untuk mempelajari kondisi di masing-masing pelabuhan. Sampai saat ini gelombang tinggi belum mengganggu aktivitas penyeberangan. "Belum ada buka tutup penyeberangan," kata Bayu.

Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, gelombang tinggi masih akan terus terjadi. Karena itu, semua pihak harus waspada. Kondisi cuaca dan tinggi gelombang harus diperhatikan sebelum nyeberang.

Perkiraan cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Bandara Internsional Lombok menunjukkan, tinggi gelombang di selatan Lombok antara 2,5 meter hingga 4 meter. Namun di wilayah Selat Lombok dan Selat Alas masih relatif normal antara 1-2 meter.

Bayu juga menghimbau agar transportasi darat juga perlu diwaspadai. Terutama saat hujan lebat rawan terjadi longsor dan pohon tumbang. Ia juga meminta ketika hujan lebat disertai angin kencang, warga tidak usah keluar. ”Hindari tebing yang rawan longsor dan pohon rawan tumbanga.

Mengantisipasi dampak buruk cuaca ekstrem, Dishub membentuk tim bersama polisi, syahbandar dan pemda kabupaten/kota. ”Kami menempatkan tim di setiap lokasi penyeberangan,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR NTB Azhar mengimbau pengendara tetap waspada saat melintasi daerah rawan longsor. Terutama di wilayah Pusuk dan Sembalun. ”Cuaca kadang tidak bisa kita tebak, karena itu kita harus tetap waspada,” katanya.

Terkait jalan yang ambles di Sembalun, Azhar menjelaskan, proyek itu dikerjakan Balai Jalan Nasional. ”Konstruksi jalan tidak masalah cuma tebingnya yang rusak,” katanya.

Meski demikian, Dinas PUPR NTB akan tetap membantu memperbaiki tanah yang longsor agar tidak memakan korban jiwa. ”Akan dibuatkan talud supaya tanahnya tidak longsor lagi,” katanya.

212