Home Internasional Konflik AS-Iran Mereda, Pasar Saham Asia Dibuka Hijau

Konflik AS-Iran Mereda, Pasar Saham Asia Dibuka Hijau

Shanghai, Gatra.com - Pasar Bursa di kawasan Asia Pasifik kembali bangkit, pada pembukaan perdagangan Kamis (9/1). Hal itu disebabkan oleh pernyataan Trump, pada Rabu (8/1) malam, mengenai ketegangan antara negaranya dengan Iran yang juga sudah berangsur mereda.

Di pasar Jepang, saham Nikkei 225 dibuka hijau, pada level 1,63 persen. Begitu juga dengan index Topix yang juga mengalami kenaikan sebesar 1,38 persen.

Di Korea Selatan, index Kospi juga mengalami kenaikan sebesar 1,42 persen. Diikuti pula oleh index ASX 200 Australia, yang naik hingga level 0,97 persen, dengan subindex keuangan yang juga mengalami kenaikan hingga level 1 persen.

Menurut para pengamat pasar modal, naiknya harga saham di Asia Pasifik disebabkan oleh rasa aman yang dimiliki oleh para investor. Setelah sebelumnya ketegangan antara AS dan Iran sempat memuncak, karena terbunuhnya Komandan Iran, Qasem Soleimani, Kamis pekan lalu, di Baghdad.

"Penggerak utamanya adalah respons tertunda Presiden Trump terhadap serangan rudal kemarin, menunjukkan bahwa ia mengambil pendekatan yang lebih hati-hati (daripada) sikapnya yang biasa dan tweet sebelumnya disarankan," kata direktur ekonomi dan pasar di National Australia Bank, Tapas Strickland.

"Pasar sekarang sebagian besar membatalkan langkah risk-off yang telah terjadi sejak Jumat," tambah dia.

Sementara itu, harga minyak mentah jatuh hampir sebesar 5 persen, semalam. Setelah Trump mengungkapkan pernyataannya. Meski begitu, harga minyak mentah kembali naik hingga level 4 persen pagi ini, selama pembukaan perdagangan Asia.

Harga Minyak mentah berjangka AS naik 0,72% persen, pada level US$60,04 per barel pada pukul 8:07 pagi HK / SIN pada hari Kamis.

Begitu juga dengan dolar AS yang juga perlahan mulai perkasa kembali. Indeks dolar terakhir diperdagangkan pada level 97,299, naik dari level terendah sebelumnya di 96,818. Di antara mata uang lainnya, yen Jepang justru melemah terhadap greenback untuk diperdagangkan pada 109,08 setelah menguat ke level sekitar 107,63 per dolar pada sesi sebelumnya.

 

75