Home Ekonomi Faktor Cuaca, Harga Beras di Pati Terus Meroket

Faktor Cuaca, Harga Beras di Pati Terus Meroket

Pati, Gatra.com - Musim penghujan seperti sekarang ini berimbas pada meroketnya harga beras di pasar rakyat di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Bahkan kenaikan bisa mencapai Rp10 ribu per kilogram.
Cuaca ekstrem yang melanda sejumlah daerah di Indonesia, ditengarai menjadi penyebab kenaikan harga beras. Pedagang beras di Pasar Rogowangsan, Kuhab Waskito mengatakan, kenaikan mulai terjadi kala menjelang Nataru lalu dan terus merangkak naik hingga saat ini.
"Sebelum natal dan tahun baru harga beras untuk kualitas medium berkisar Rp8 ribu dan naik menjadi Rp8.500 perkilogtam saat natal dan tahun baru," ujarnya, Jumat (10/1).
Lanjutnya, usai tahun baru kenaikan beras tidak berhenti dan terus berlanjut. Pada awal Januari 2020, harga beras super kembali mengalami kenaikan Rp1.000 per kilogram, sedangkan kualitas medium naik  Rp500 perkilogram.
"Kalau sekarang saya jual beras medium Rp9.000 dari yang semula Rp8.500 per kilogramnya. Untuk kualitas super Rp10.000 per kilogram," paparnya.
Menurutnya, faktor yang mempengaruhi kenaikan harga beras adalah tidak adanya panen di bulan ini. Ia tidak dapat memprediksi kapan harga beras bakal kembali stabil. Dikhawatirkan kenaikan akan terus berlanjut, seperti tahun lalu yang mencapai Rp12 ribu per kilogram.
Dalam pandangan yang sama, pedagang beras, Suwarno mengatakan, musim penghujan memang dapat memicu kenaikan harga, satu di antara kebutuhan pokok ini. Hal itu dipengaruhi oleh faktor cuaca dan belum adanya panen tentunya.
"Ini berimbas pada penjualan, jika per hari biasanya menjual 2 kwintal, sekarang paling-paling 1,5 kwintal saja," keluhnya.
618