Home Teknologi Cuaca Ekstrem 10-13 Januari, BPPT Siap Antisipasi lewat TMC

Cuaca Ekstrem 10-13 Januari, BPPT Siap Antisipasi lewat TMC

Jakarta, Gatra.com - Badan Penelitian dan Penerapan Teknologi (BPPT) siap untuk terus mengoptimalkan upaya penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dalam menghadapi perkiraan informasi akan terjadi cuaca ekstrem di wilayah DKI Jakarta pada 12 Januari 2020.
Diungkapkan oleh Kepala BPPT, Hammam Riza, pihaknya telah bersinergi dengan BNPB, TNI AU, dan BMKG. Dia mengatakan sejak 3 Januari 2020 telah digelar Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca guna penanggulangan Banjir Jabodetabek 2020. Hammam meyebutkan, Khusus tanggal 10 hingga 13 Januari 2020 operasi modifikasi cuaca akan berjalan lebih intensif.
"Kami akan terbang empat sampai lima sorti penerbangan. Ini sebagai ikhtiar untuk mengurangi potensi curah hujan yang sangat tinggi," ungkap Hammam di Jakarta, Minggu (12/1).
Selain itu, Hammam juga mengatakan bahwa terkait pelaksanaan Operasi TMC untuk penanggulangan Banjir Jabodetabek 2020, hingga kini sudah memasuki hari kesepuluh. Pemanfaatan teknologi modifikasi cuaca kali ini ditujukan untuk meredistribusi dan mengurangi potensi curah hujan di wilayah Jabodetabek.
"Metode TMC untuk giat Ancaman Banjir Jabodetabek 2020 ini,  penerbangan penyemaian dilakukan pada awan-awan potensial hujan di wilayah Barat dari ibukota Jakarta, dari Kepulauan Seribu, dan sepanjang Selat Sunda hingga di barat Daya wilayah Banten dan Jakarta. Jadi penyemaian difokuskan ke awan potensial hujan yang berada di atas laut," Jelas Hammam.
Hingga Sabtu (11/1) lalu, pelaksanaan TMC telah dilakukan sebanyak 28 sorti dengan total jam terbang lebih dari 60 jam, dan total bahan semai yang digunakan hampir 50 ton. Kegiatan ini didukung 2 unit pesawat TNI-AU, pesawat CN 295 registrasi A-2901 Skadron 2 dan pesawat Casa 212 registrasi A-2105 Skadron 4, Malang.
"Penerbangan dilakukan seoptimal mungkin pada saat potensi massa awan menuju wilayah Jabodetabek dengan ketinggian penyemaian sekitar 9.000- 12.000 feet.  Penerbangan penyemaian awan yang berbeda dengan penerbangan pada umumnya dikarenakan bukan menghindari awan namun mencari awan potensial hujan," Pungkas Hammam.
228