Home Kebencanaan 11 Kecamatan di Pati Rawan Terdampak Banjir

11 Kecamatan di Pati Rawan Terdampak Banjir

Pati, Gatra.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati menyebut, sebanyak 11 dari 21 kecamatan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dimungkinkan rawan terdampak bencana banjir pada cuaca ekstrem seperti sekarang ini.
Kepala BPBD Pati, Martinus Budi mengatakan daerah tersebut meliputi di Kecamatan Juwana, Pati Kota, Kayen, Gabus, Sukolilo, Tambakromo, Dukuhseti, Margoyoso, Batangan, Jaken dan Jakenan.
"Itu daerah yang dimungkinkan terdampak banjir. Sementara untuk bencana angin puting beliung hampir semua daerah terdampak, terakhir puting beliung terjadi di wilayah Mulyoharjo dan Jakenan," ujarnya saat dihubungi Gatra.com, Selasa (14/1).
Dia menambahkan, untuk hari ini saja banjir bandang terjadi sejumlah wilayah akibat curah hujan tinggi dan jebolnya tanggul di Sungai Simo. Meski berlangsung cukup singkat, air sempat menggenangi permukiman, jalan dan area persawahan.
Wilayah Kecamatan Pati Kota, disebutnya paling banyak yang terdampak banjir, di antaranya yakni di Desa Sinoman, Widorokandang, Sarirejo, Sidoharjo, Mulyoharjo, Sugiharjo dan Desa Sidokerto.
"Ini yang besar ada di wilayah Pati Kota karena disebabkan tanggul jebol dengan lebar 4 meter dan tinggi 3 meter," ungkap Budi.
Selain itu, banjir juga turut berdampak pada sejumlah daerah di Pati lainnya, seperti di Desa Margorejo (Kecamatan Wedarijaksa), Desa Tamansari (Kecamatan Tlogowungu), Desa Sukoharjo (Kecamatan Margorejo).
Bahkan, Jalur Pantura Timur yang masuk ke dalam wilayah Kecamatan Pati Kota dan Juwana juga terimbas genangan dari luapan sungai, yakni di daerah Gadingrejo dan Margomulyo.
"Alhamdulillah banjir sudah surut. Untuk tanggul yang jebol di Sinoman sudah ditangani semua elemen dan dibantu dengan satu alat berat," jelasnya.
Menurutnya, banjir di wilayah Kabupaten Pati cenderung tidak berlarut dan surut sekitar 2 hingga 3 jam. Rata-rata banjir yang terjadi merupakan banjir bandang sehingga cepat surut dengan ketinggian air sekitar 50 hingga maksimal 60 cm.
"Meski banyak wilayah yang terdampak tetapi hingga saat ini, belum ada warga yang mengungsi," bebernya.
Berkenaan cuaca ekstrem, Budi mengimbau, agar masyarakat untuk menghentikan kebiasaan buruk membuang sampah di sungai yang dapat menyumbat aliran air.
Ketika banjir datang, dia berharap warga mampu menyelamatkan diri sendiri terlebih dahulu.
"Antisipasi lebih ke tanggap bencana. Upaya sinergi dengan stakeholder dan dinas terkait. Kami sudah siapkan bantuan karung, terpal, logistik, mi instan, serta gula dan kopi untuk daerah terdampak," sebut Budi.
1021