Home Politik Sering Sakit, PDIP NTB Tak Calonkan Lagi Jibril di Pilkada

Sering Sakit, PDIP NTB Tak Calonkan Lagi Jibril di Pilkada

Mataram, Gatra.com - DPD PDIP Nusa Tenggara Barat menyepakati tidak akan mengusung kembali petahana Bupati Sumbawa Husni Jibril sebagai calon Bupati Sumbawa periode 2020-2025. Alasannya sederhana. Kader senior PDIP tersebut selama menjabat sebagai orang nomor satu di Kabupaten Sumbawa kerap kali sakit dan jarang berada di tengah-tengah masyarakat.

"Kami DPD dan DPC Kabupaten Sumbawa menyatakan maaf kepada seluruh masyarakat Sumbawa, tidak lagi mencalonkan Husni Jibril sebagai bakal calon bupati dari PDIP," kata Ketua DPD PDIP NTB H Rachmat Hidayat kepada wartawatan di Mataram, Selasa (14/1).

Menurut anggota DPR RI Dapil NTB II Pulau Lombok ini, selama hampir lima tahun memimpin, roda pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Sumbawa tidak berjalan maksimal. Sebabnya karena kader PDIP itu, sering menderita sakit.

"Kami harus realistis melihat semua ini. Karena banyak keluhan masyarakat yang disampaikan kepada kami tidak puas atas kinerjanya. Karena Jibril sering sakit," ungkapnya.

Ditanya alasan tak mencalonkan petahana lagi karena pihaknya tersandera kesepakatan koalisi bersama PKS untuk tiga pilkada, yakni Pilkada Kota Mataram, Kabupaten Sumbawa Barat dan Sumbawa, Rahmat membantahnya.

"Semua itu tak punya hubungan. Ini murni karena alasan kesehatan Husni Jibril saja," ucap Rachmat.

Selain itu, Rachmat juga menepis bahwa keputusan tak mengusung Husni Jibril, karena PDIP lebih condong memilih mengusung paket Dewi Novianty yang dicalonkan PKS yang notabenenya adalah adik kandung Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah dengan Sekretaris DPD PDIP NTB Lalu Budi Suryata.

"Tidak ada kaitannya dengan itu semua. Ini murni karena alasan kesehatan beliau (Husni, Red). Jadi tidak ada alasan karena gonjang ganjing segala macam, apalagi karena Novi adik gubernur," jelas anggota DPR RI dua periode ini.

Menyebut Novi, Rahmat Hidayat menyatakan jika pencalonan Novi, hanya sebagai sosok birokrat sejati. Demikian dengan suaminya yang juga birokrat sejati dan itu berhasil.

“Satu contoh Bupati Sumbawa Barat yang mantan birokrat karena pernah menjabat Sekda, sehingga saat terpilih sebagai bupati tahu apa masalah yang dihadapi, karena itu kita ingin dorong Novi," jelas Rachmat kembali.

Rahmat juga tak mempersoalkannya jika garis politik Jibril nantinya tetap maju sebagai Calon Bupati tanpa dukungan PDIP. Baginya itu, hak yang dimiliki oleh seseorang dan bagaimanapun Husni Jibril masih tetap kader PDIP. Bahkan, dirinya tak khawatir jika langkah PDIP tersebut akan merugikan PDIP di Pilkada Sumbawa.

"Sanksi itu ada tahapannya karena kita berpegang pada AD/ART. Meski tidak dicalonkan, Husni tetap kader PDIP. Begitu juga tanpa Husni pun PDIP tetap jadi pemenang, jadi buat apa kita khawatir," ujar Rachmat.

Terkait calon yang akan diusung PDIP di Pilkada Sumbawa, bagi Rahmat kader yang diusung harus berasal dari kader partai. Sebab, bagaimanapun PDIP di Sumbawa, merupakan partai pemenang baik Pilkada maupun Pemilu.

"Mudah-mudahan segera kita akan putuskan setelah melihat hasil-hasil survei. Yang jelas yang kita harapkan maju itu kader, bisa saja nanti putra Husni Jibril, Gitta Liesbano yang gantikan bapaknya, karena dia kader di PDIP Sumbawa. Yang jelas kita tunggu saja, nanti pada saatnya kami akan umumkan," katanya.

1069