Jakarta, Gatra.com - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang Brodjonegoro mengatakan, akan fokus mendorong pengembangan Riset dan Inovasi meski anggaran Kemenristek terbilang kecil.

“Kalau anggaran kementeriannya mungkin kecil. Tapi, kami sedang dalam proses untuk menggabungkan semua kegiatan Litbang (Penelitian dan Pengembangan) baik di LPNK (Lembaga Pemerintah Non Kementerian) maupun Kementerian sehingga akhirnya jumlah anggaranya bisa jadi lebih baik,” kata Bambang di Sekolah Jakarta Intercultural School (JIS), Jakarta, Kamis (16/1/2020).

Bambang menambahkan tidak hanya mencoba mendorong pihak Kementerian dan LPNK, namun juga akan mendorong pihak swasta agar terlibat lebih banyak dalam pemajuan negara, khususnya dari sektor Riset dan Inovasi. 

“Kita juga dorong pihak swasta untuk terlibat lebih banyak. Dan yang dilakukan JIS ini sebagai pihak swasta adalah langkah yang baik dan bisa menjadi contoh bahwa, sektor swasta pun bisa partisipasi secara signifikan untuk pengembangan riset dan Inovasi Indonesia,” jelas Bambang.

Bambang mengatakan dalam rangka mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2045, maka semua pihak harus merubah Mindset. Apalagi selama ini Indonesia menjadi negara yang mempunyai kelebihan Sumberdaya Alam (SDA), menjadi negara berbasis inovasi.

“Nah inovasi membutuhkan SDM yang memadai. Tentunya tidak bisa hanya mengandalkan mereka yang sudah kuliah atau bekerja saat ini. Tapi, juga harus disiapkan sejak Sekolah Menengah,” katanya.