Home Kesehatan Flu Babi Sudah Menjadi Ancaman Global

Flu Babi Sudah Menjadi Ancaman Global

Chicago, Gatra.com - Bettie the beagle, seekor anjing pendeteksi untuk Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS menemukan aroma babi pada seorang wanita, yang tiba dari Cina di Bandara Internasional O'Hare Chicago.

Sesegera mungkin, anjing itu menemukan dan menyita sandwich ham di tas seorang penumpang, yang terbang dengan penerbangan China Eastern Airlines dari Shanghai. Makanan tersebut kemungkinan terkontaminasi dengan demam babi Afrika dan menyebarkan penyakit ke Amerika Serikat.

Cina telah kehilangan jutaan babi dalam wabah penyakit ini dan mendorong harga daging babi menjadi sangat tinggi. Sehingga, memaksa pembelian impor yang mahal dan mengguncang pasar daging global. 

"Sangat mungkin akan datang ke sini jika kita tidak lebih waspada," kata pawang untuk anjing pengendus babi dan spesialis pertanian untuk agen perlindungan perbatasan," Jessica Anderson dilansir dari Reuters.

Bettie adalah salah satu tim yang diperluas dari beagles. Anjing itu terlatih khusus di bandara AS untuk melindungi industri daging babi negara senilai US$23 miliar dari penyakit yang telah menghancurkan ternak babi terbesar di dunia yakni Cina. 

Pemerintah di seluruh dunia berusaha keras untuk menjaga pertahanan mereka saat penyakit ini menyebar di perbatasan Cina dari sembilan negara.

Demam babi Afrika telah menyebar ke Asia Tenggara dan Eropa Timur, dengan kasus ditemukan di Vietnam, Kamboja, Laos, Korea, Myanmar, Filipina, Polandia, Belgia dan Bulgaria. 

Sejauh ini, negara-negara di seluruh dunia sudah menghindari epidemi dengan menindak para pelancong, meningkatkan pemeriksaan kargo dan melarang impor daging.

Negara-negara penghasil daging babi akan kehilangan miliaran dolar, jika penyakit itu menulari industri mereka karena wabah menghancurkan pertanian dan menutup pasar ekspor. Demam babi Afrika tidak mengancam manusia tetapi tidak ada vaksin atau obat untuk babi yang terinfeksi.

Jika penyakit itu memasuki AS, negara pengekspor daging babi dengan 77,3 juta babi, pemerintah akan berjuang untuk melindungi industri ini. 

"Kalau ini masuk, akan menghancurkan industri kita seperti yang kita tahu," kata wakil presiden senior sains dan teknologi Dewan Daging Babi Nasional, Dave Pyburn.

Departemen Pertanian AS (USDA) mensimulasikan wabah di Mississippi yang menyebar ke negara-negara penghasil babi terbesar di negara itu, termasuk North Carolina, Iowa dan Minnesota. Dokter hewan, petani beserta dengan pejabat pemerintah berkumpul di pusat-pusat komando tempat mereka menguji kemampuan untuk cepat mendeteksi, mengendalikan dan membersihkan setelah wabah.

Pyburn mengatakan, pengalaman menunjukkan, AS perlu meningkatkan kapasitasnya menguji dengan cepat babi yang berpenyakit, dan membuang hewan tanpa menyebarkannya. Di Cina, konsumen daging babi global teratas. Kehadiran penyakit ini telah menghancurkan konsumen.

Sampai saat ini, jumlah pasti kematian babi belum diketahui. Rabobank memperkirakan negara itu kehilangan 55% dari ternak babi, tetapi pemerintah Cina telah melaporkan kerugian yang lebih kecil di sektor babi bernilai US$ 1 triliun, sejak kasus pertama pada Agustus 2018.

406

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR