Home Hukum Helmy Ungkap Jatuh-Bangun Kembangkan TVRI

Helmy Ungkap Jatuh-Bangun Kembangkan TVRI

Jakarta, Gatra.com - Mantan Direktur Utama TVRI Helmy Yahya mengatakan jarang-jarang ada Direksi yang sampai habis-habisan membangun TVRI sehingga bisa seperti sekarang. Sewaktu baru masuk, Helmy menyebut share TVRI berada di bawah 1 persen, branding jadul, peralatan rusak, SDM dan kulturnya tidak terbentuk dengan baik. 

"Pengelolaan aset juga mengkhawatirkan. Ada 200 laptop dan 200 kamera hilang," kata Helmy pada konferensi pers, di Jakarta (17/1). 

Selain itu, lanjut Helmy, karyawan di TVRI hanya menerima gaji pokok tanpa tunjangan. Selama 15 tahun TVRI dimoratorium tidak boleh menerima pegawai negeri. Saat ini, usia karyawan berada di atas umur 40 semua, sedangkan ini adalah industri kreatif. 

"Dua tahun terakhir, kami melakukan transformasi dalam tata kelola keuangan. Kami meningkatkan kontrol internal, pengawasan. Tahun 2018 kami meningkat status dari disclaimer jadi Wajar Tanpa Pengecualian, dan dua tahun berikutnya, TVRI menerima status Wajar Tanpa Pengecualian," jelasnya.

Selanjutnya, kata Helmy, banyak stakeholder yang mulai percaya kepada TVRI. TVRI juga diganjar BMN Awards dalam pengelolaan terbaik kedua untuk aset negara yang dipilih dari ratusan Kementerian dan Lembaga yang diaudit. 

Adapun tunjangan kinerja (Tunkin) kata Helmy, telah disepakati Presiden Joko Widodo untuk para pegawai TVRI pada 1 Februari mendatang yang dirapel sepanjang 17 bulan. 
TVRI, bukanlah BUMN. Ini adalah lembaga negara yang berada di bawah langsung Presiden. 

"Penerimaan bukan pajak di era kami pun meningkat. Sebelum kami masuk kalau tidak salah Rp134 miliar, tahun lalu sudah mencapai Rp165 miliar, tahun ini Rp148 miliar," tambahnya. 

Helmy menyebut peralatan TVRI yang selama ini selalu dibilang paling jadul, sekarang menjadi yang tercanggih di Republik ini. Sehingga TVRI berani mengambil tanggung jawab untuk menyiarkan debat Capres sampai proklamasi kemerdekaan. 

"Kami juga rebranding. mulai dari ganti logo, bagaimana mengganti spirit karyawan bekerja. Karya kami jadi bagus, logo kami dikagumi, karyawan pun sangat bangga bisa bekerja di TVRI," katanya. 

Diketahui, Helmy Yahya secara mendadak diberhentikan oleh Dewan Pengawas (Dewas) LPP TVRI yang diteken langsung oleh Ketua Dewas Hidayat Thamrin pada 4 Desember silam. Helmy mengaku akan menyiapkan langkah hukum untuk menyelesaikan permasalahan ini. 
 

130

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR