Jakarta, Gatra.com - Penyegelan ruang Dewan Pengawas (Dewas) LPP TVRI dilakukan atas dasar spontanitas dari para karyawan TVRI, yang merasa kecewa atas terbitnya SK pemberhentian Direktur Utama TVRI Helmy Yahya pada hari Kamis kemarin.

"Kami sadar betul bahwa ada upaya pengerdilan sehingga kami memberikan efek kejut kepada Dewas. Ini pantas untuk kami lakukan biar dunia bisa melihat bahwa saat ini TVRI tengah dikerdilkan oleh Dewas," kata salah satu karyawan TVRI, Agil Samal pada jumpa pers yang digelar di kawasan Senayan, Jakarta (17/1).

Agil bercerita bahwa ketika karyawan melihat terbitnya SK pemberhentian, karyawan TVRI langsung berkumpul beberapa orang dan pada saat itu juga secara spontan melakukan penyegelan ruang Dewas pada pukul 18.00 WIB, Kamis (16/1).

"Sebetulnya kami mau berkomunikasi dengan Dewas, tapi pada saat itu Dewas sudah tidak ada di tempat," tambahnya.

Ruang Dewas baru dibuka kembali pada Jumat siang, karena ada permohonan langsung dari Dewas kepada para karyawan. 

"Sudah dibuka karena semua harus berjalan, menjalankan fungsi dan tugasnya," kata Agil.

Agil yang mengaku telah bekerja selama 28 tahun menyebut baru kali ini mendapatkan seorang Dirut seperti sosok Helmy yang mampu bekerja seperti sekarang.