Semarang, Gatra.com - Akhir-akhir ini sedang marak dengan keberadaan ular yang masuk ke rumah-rumah milik warga, sehingga membuat resah masyarakat.
Keberadaan ular itu juga masuk ke kawasan Kota Lama, Kota Semarang. Sejumlah ekor ular piton dengan panjang lebih dari dua meter berada di trotoar jalan depan Taman Srigunting, Jumat (17/1) malam.
Ular piton tersebut, salah satunya bewarna putih (albino) bergerak bebas, meliak-liukan tubuhnya di lantai. Sesekali kepalanya mendongan ke atas sambil menjulurkan lidahnya.
Keberadaan ular-ular itu menarik perhatian orang yang sedang berkunjung di kawasan Kota Lama. Namun, pengunjung tidak berupaya menangkap ular, tapi malah berfoto bersama hewan melata tersebut.
Pengunjung tidak perlu takut akan digigit ular piton karena ada beberapa orang lelaki muda yang akan mendampingi. Mereka adalah pemilik ular tersebut. Untuk berfoto bersama ular raksasa tersebut, pengunjung cukup memasukkan uang secara sukarela ke dalam kotak yang telah disediakan.
Dua orang perempuan muda menguji nyalinya dengan mengalungkan masing-masing seekor ular piton ke lehernya. Adegan itu abadikan rekan lainnya menggunakan kamera smartphone. “Sebenarnya takut, tapi penasaran ingin mencobanya,” kata perempuan tersebut.
Salah seorang pemilik ular piton, Roni, menyatakan sengaja membawa ular ke Kota Lama untuk memperkenalkan kepada masyarakat. Menurutnya, ular piton yang dibawa sudah jinak karena sudah dipelihara sejak kecil sehingga tidak akan menggigit pengunjung.
“Kami ingin mengedukasi dan mengenalkan ular kepada masyarakat agar tidak takut. Kuncinya kalau melihat ular diam saja jangan bergerak, maka ular juga akan diam,” katanya.
Lebih lanjut, Roni, menyatakan bersama berapa teman satu warga di Kampung Gajah Kota Semarang memelihara puluhan ekor ular piton.
Setiap Jumat dan Sabtu mulai pukul 21.00 WIB hingga 24.00 WIB, sejumlah ular piton raksasa dipertontonkan kepada publik di trotoar depan Taman Srigunting Kota Lama.
“Sudah sekitar satu tahun kami mengadakan kegiatan ini. Pengunjung bisa berfoto bersama ular piton dengan membayar secara sukarela,” ujar Roni.
