Tegal, Gatra.com - Pemerintah akan menggerakkan kapal nelayan Pantura Jawa Tengah ke laut Natuna untuk mengisi kekosongan dan menjaga kedaulatan di kawasan tersebut. Para nelayan di Kota Tegal yang siap diberangkatkan mengajukan permintaan.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Tegal Riswanto mengatakan, kapal-kapal nelayan dari Kota Tegal yang akan diberangkatkan ke Natuna adalah kapal dengan ukuran di atas 100 gross ton (GT).

Di Natuna, mereka diperkirakan melaut selama dua hingga tiga bulan. Sedangkan perjalanan menuju wilayah perairan di Provinsi Kepulauan Riau itu diperkirakan memakan waktu sekitar tujuh hari.

Selain keamanan, selama melaut di Natuna nanti Riswanto berharap kapal-kapal nelayan yang berangkat mendapat subsidi dari pemerintah terkait kebutuhan BBM.

"Untuk kapal yang di atas 100 GT dengan kebutuhan BBM 80 ton satu kapal, kita berharap dapat fasilitas harga subsidi dari pemerintah untuk BBM solar yang akan kita bawa," kata Riswanto, Sabtu (18/1).

Riswanto mengatakan, berdasarkan pendataan saat rapat koordinasi HNSI dengan nelayan pemiik kapal, jumlah kapal nelayan Kota Tegal yang siap diberangkatkan mencapai 177 kapal.

"Nelayan antusias. Tapi pemerintah dengan mempertimbangkan banyak hal, menetapkan kuota dari Kota Tegal hanya 30 kapal yang diberangkatkan. Jadi mekanismenya nanti mungkin bertahap atau giliran," ujarnya.

Menurut Riswanto, pemberangkatan kapal nelayan ke Natuna masih akan menunggu proses identifikasi kesiapan kapal yang akan dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pemerintah juga masih akan menggelar rapat koordinasi dengan berbagai pihak untuk membahas regulasi, perijinan, mekanisme pemberangkatan, hingga penjualan hasil tangkapan.

"Termasuk alat tangkap yang digunakan. Dari pemerintah akan mengaturnya agar nanti potensi konflik yang kemarin sempat ada penolakan. Mungkin dengan adanya koordinasi baik antara pemerintah pusat, daerah dan sebagainya kedatangan kita barangkali bisa memberi manfaat bagi masyarakat Natuna," ujarnya.