Home Ekonomi Pemerintah Utamakan Kembalikan Dana Nasabah Jiwasraya Ini

Pemerintah Utamakan Kembalikan Dana Nasabah Jiwasraya Ini

Jakarta, Gatra.com - Pemerintah melalui Kementerian BUMN berjanji, akan mengembalikan polis asuransi nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) pada Februari, atau paling lambat awal Maret 2020. Hal itu dikatakan Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Publik, Arya Sinulingga saat ditemui di Kawasan Wahid Hasyim, Jakarta, Minggu (19/1).

"Pemerintahan Pak Jokowi komitmen betul dalam mengembalikan uang para nasabah, pemerintah terus berupaya cari uang. Kita berharap dua bulan bisa dibagi secara bertahap. Nasabah sudah dikasih bulan awal Maret mulai sudah dibagi bagi (pengembalian polis asuransi)," jelas Arya.

Arya menjelaskan, untuk tahap awal, pihaknya akan mengembalikan polis kepada nasabah-nasabah kecil, yang mana sekiranya sangat membutuhkan uang tersebut. Tidak hanya itu, pengembalian polis juga dilakukan bertahap.

"Bertahap, diperkirakan sampai Rp2 triliun saya dapat untuk tahap awal. Sehingga, nasabah-nasabah yang kecil-kecil yang diprioritaskan," ujar dia.

Sementara itu, menurut Arya, ada empat cara yang ditempuh BUMN, demi bisa mengembalikan polis asuransi nasabah yang sudah jatuh tempo itu. Pertama, dengan merestrukturisasi utang-utang Jiwasraya dari produk Saving Plan.

Kedua, dengan membentuk holding asuransi, yang mana saat ini prosesnya sedang dipercepat oleh Kementerian BUMN agar peraturan pemerintah (PP) Holding asuransi ini dapat segera keluar.

"Tidak bisa holding kalau perum, dia harus PT. Jamkrindo dari perum menjadi PT habis itu buat PP lebih rumit dikerjakan lagi, tapi ini komitmen Pemerintahan Pak Jokowi,"  jelas Arya.

Selanjutnya, adalah dengan pembentukan anak usaha Jiwasraya, yakni Jiwasraya Putera. Nantinya, pembentukan anak usaha tersebut berasal dari patungan perusahaan BUMN.

Kemudian langkah keempat, memanfaatkan kepemilikan portofolio saham-saham Jiwasraya di sejumlah perusahaan tbk, sehingga ketika saham yang dimiliki Jiwasraya mulai merangkak naik, langsung bisa dijual.

"Semua solusi kami cari bagaimana langkahnya. Kalau persoalan kecil tidak diselesaikan akan menjadi masalah besar. Kalau masalah besar di kerjakan akan selesai, yang bahaya kalau masalah tersebut tidak dikerjakan," pungkas Arya. 

130