Jakarta, Gatra.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung pengembangan bahan bakar nabati dari karet alam sebagai bahan bakar alternatif selain kelapa sawit.
Dukungan itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perindustrian, Johnny Darmawan dalam Focus Group Discussion (FGD) bersama Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI), di Menara Kadin, Jakarta, Senin (20/1).
"Saya mendukung bahwa kita mencari energi alternatif, saya juga kaget karet bisa digunakan jadi bahan bakar. Potensinya juga tinggi banget, cukup besar," ujar dia.
Johnny menjelaskan, sebelumnya tidak ada yang menyadari, bahwa potensi karet sesungguhnya sangat besar. Sebab, orang-orang hanya mengolah latex yang berasal dari getah karet saja dan membuang biji karet, yang hanya dianggap sebagai limbah.
Padahal, sumber bahan bakar nabati berasal dari biji karet yang sering kali dianggap sebagai limbah tersebut. Dari satu hektare tanah saja, setidaknya dapat menghasilkan 5.050 biji karet, yang berasal dari 400 pohon karet.
"Padahal dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar nabati yang potensial untuk dikembangkan secara teknis maupun keenomiannya," imbuh dia.
Meski dapat digunakan sebagai alternatif dari kelapa sawit, namun harus tetap dipastikan dulu, apakah bahan bakar nabati dari karet alam bisa bersaing dengan bahan bakar alternatif lainnya atau tidak.
"Saya melihat baru kita debatkan apakah bisa bersaing atau tidak, kalau dalam jangka 1 sampai 2 tahun bisa dilepas itu namanya subsidi yang visible," pungkas Johnny.