Home Ekonomi Keripik Pisang Milenial Tegal Dilirik Pasar Luar Negeri

Keripik Pisang Milenial Tegal Dilirik Pasar Luar Negeri

Tegal, Gatra.com - Sejumlah anak muda di Kota Tegal, Jawa Tengah membuat usaha makanan dengan produk bernama Tegal Chips. Diharapkan, usaha ini bisa membuka lapangan kerja dan menggeliatkan perekonomian.

Tegal Chips merupakan produk keripik pisang dari Grup Ortega. Perusahaan ini didirikan anak-anak muda setelah mendapat pelatihan dari Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kota Tegal.

Direktur Utama Grup Ortega Resha Fandy mengungkapkan, usaha Tegal Chips mulai dirintis sejak November 2019. Pengelolaannya dilakukan oleh 15 anak muda dengan usia di bawah 40 tahun.

"Setelah mendapat pelatihan dari Disnakerin, kami membuat usaha agar bisa berjalan mandiri. Harapannya bisa menjadi perusahaan yang dikerjakan bersama-sama untuk membuka lapangan pekerjaan di Kota Tegal," kata Rhesa, Rabu (21/1).

Sebagai produk andalan, Tegal Chips memiliki lima varian rasa yakni cokelat, teh hijau, telor asin, dan keju. Harganya Rp15.000 per bungkus. Keripik pisang dengan kemasan kekinian berukuran 100 gram ini sudah dikirim hingga Jakarta dan Solo.

"Jakarta dan Solo sering banyak pesanan. Selain itu, pemasaran di Kota Tegal dan sekitarnya," ujar Resha.

Resha menyebut, dalam satu minggu, jumlah Tegal Chips yang diproduksi sebanyak 250 bungkus. Produksi yang dilakukan di sebuah rumah kontrakan di Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur tersebut menghabiskan bahan baku pisang raja nangka sebanyak 1,5 hingga 2 kwintal.

"Tiap hari produksi ketika ada pesanan besar. Satu bulan bisa full produksi. Kalau reguler, produksi satu minggu tiga kali," ungkapnya.

Menurut Resha, modal untuk menjalankan usaha berasal kocek pribadi dari seluruh pengelola perusahaan dan bantuan dari Disnakerin setelah pelatihan.

"Modal awal swadaya bareng-bareng. Karena kami berkomitmen untuk bisa mandiri setelah mendapat pelatihan. Kalau dari Disnakerin bantuan modal yang diberikan dalam bentuk alat-alat untuk produksi," katanya.

Resha mengungkapkan, selain menyasar pasar dalam negeri melalui pemasaran secara offline dan online, Tegal Chips sedang diupayakan untuk diekspor ke luar negeri. Langkah pengembangan pasar ini akan dibarengi dengan penambahan alat produksi, tenaga kerja dan varian produk.

"Untuk ekspor rencana tahun ini. Tapi prosesnya masih banyak dokumen yang harus dilengkapi. Kendalanya tidak ada, hanya dari kitanya harus bagi waktu untuk produksi dan melengkapi dokumen," ucapnya.

Resha optimis produk usahanya bisa menembus pasar luar negeri karena sudah ada ketertarikan dari pembeli di Arab Saudi dan Turki. "Dari Belgia juga sudah ada yang akan mencarikan pasar. Kami diminta melengkapi dokumennya dulu," ucapnya.

Kepala Disnakerin Kota Tegal R. Heru Setyawan mengatakan, pelatihan yang diberikan Disnakerin sebagai upaya untuk menggeliatkan usaha terutama di kalangan milenial, di antaranya proses produksi, pemasaran dan manajemen.

Setelah pelatihan, pendampingan juga terus dilakukan agar usaha yang sudah berjalan bisa terus berkembang sehingga bisa menggeliatkan perekonomian di Kota Tegal.

"Rencananya hari Sabtu (25/1) kami akan mengadakan konsolidasi team work dengan pelaku usaha yang sudah mendapat pelatihan," ujar Heru, Rabu (22/1).

1482