Home Kebencanaan Dukuh Dederan Terancam Longsor Susulan

Dukuh Dederan Terancam Longsor Susulan

Karanganyar, Gatra.com - Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melakukan kajian di lokasi longsor Dukuh Dederan, Desa Nglegok, Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (23/1). Hasilnya, tim mendeteksi adanya pergerakan tanah masih terjadi lokasi tersebut.

Petugas Penyelidik Bumi PVMBG, Yunara Dasa Triyana mengatakan longsor yang menggerus permukiman warga bisa bertambah parah. Sebab, tanah di daerah tersebut masih bergerak. Sejauh ini tiga keluarga beranggota sembilan jiwa mengungsi usai longsor tebing menjalar ke huniannya.

"Lokasi di bawah (1 rumah) jangan dipakai dulu. Cuaca masih sering hujan. Untuk lokasi di atas (1 rumah) diwaspadai juga. Selain dua ini, warga yang tinggal di sekitar lereng disarankan mengungsi saat hujan lebat. Dikhawatirkan longsor susulan," katanya kepada wartawan di sela peninjauan lokasi.

Dalam tinjauannya, tim mendokumentasi faktor pemicu longsor dan pemetaannya dari udara. Secara umum, batuan dan tanah di lokasi itu labil. Sifat tanah gembur dan mudah meloloskan air.

"Dilihat kasat mata, lapisan tanah bagian bawah lebih terang. Nah, air terkumpul di sana. Itu yang mengakibatkan slide. Sistem drainase juga kurang bagus. Masyarakat enggak membuat saluran kedap. Selain itu, ada rumpun bambu yang membuat air tertahan di bawahnya. Intinya ada tiga penyebab longsor. Yakni pelapukan, sistem drainase tidak bagus dan peresapan air tinggi," katanya.

Ia juga menyarankan perkampungan itu steril dari kegiatan penggalian dengan keperluan apapun. Dalam peninjauan lokasi itu, tim didampingi pejabat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar. Lebih lanjut Yunara mengatakan model longsor di Dukuh Dederan berupa land slide.

"Ada beberapa jenis longsoran. Tim dari PVMBG juga sedang ke Pacitan dan Wonogiri. Di sana model longsornya retakan dan slide," katanya.

Usai di Dukuh Dederan, tim bergeser meninjau ke Potrojalu, Desa Girimulyo, dan Nglenjing Desa Puntukrejo Ngargoyoso. Di kesempatan itu, BPBD bersama relawan menanam Rumput Vetiver atau dikenal akar wangi di wilayah rawan longsor. Tumbuhan ini memiliki akar kuat dan panjang untuk menjaga tanah tetap solid.

211