Home Gaya Hidup Tingkatkan Edukasi untuk Mengurangi Kasus Rekayasa Sosial

Tingkatkan Edukasi untuk Mengurangi Kasus Rekayasa Sosial

Jakarta, Gatra.com - Belakangan sering muncul kasus-kasus yang terjadi akibat rekaya sosial di berbagai platform digital. Dalam kasus ini, pelaku memanfaatkan psikologis manusia untuk memanipulasi dan menipu korban.

Kasus rekayasa sosial belum lama ini juga menimpa para selebriti Indonesia seperti Maia Estianty dan Aura Kasih. Pelaku rekayasa sosial memengaruhi korban untuk melakukan sesuatu yang dapat menguntungkannya. Contohnya adalah memberikan kode One Time Password (OTP) sehingga pelaku dapat mengakses paltform digital korban dan mengeruk habis dompet digital mereka.

Chief Information Security Gojek, George Do, mengatakan, untuk mengatasi kasus kejahatan rekayasa sosial, pendekatan edukasi menjadi jalan yang ampuh untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan pengguna agar tidak memberikan informasi pribadi yang sifatnya rahasia kepada orang lain.

"Edukasi menjadi salah satu langkah penting untuk mengatasi kasus penipuan di platform digital karena sebagus apapun teknologinya kalau tidak ada kesadaran dari penggunanya, ya, sama saja," kata George di Jakarta, Kamis (23/1).

Sementara itu, Head of Swiss German University Lab, Dr. Charles Lim, menjelaskan, terdapat tiga komponen yang mendukung keamanan siber, yaitu manusia, proses, dan teknologi. Charles menambahkan, manusia adalah salah satu komponen yang sering menjadi target untuk kejahatan siber.

Manusia sering menjadi target kejahatan siber karena pada umumnya memiliki banyak kelemahan. Psikolog Desy Ilsanty mengatakan, manusia memiliki kelemahan, seperti rasa simpati, ego, malas, takut, dan serakah. Celah-celah tersebut membuat manusia menjadi salah satu komponen yang sering dijadikan target kejahatan siber.

Selama ini, banyak orang yang menganggap rekayasa sosial sama dengan peretasan. Padahal, dua kasus tersebut adalah sesuatu yang berbeda. Peretasan menyerang sistem teknologi, sedangkan rekayasa sosial adalah sebuah kasus yang memanfaatkan psikologis pengguna.

Lalu apa itu rekayasa sosial? Rekayasa sosial (social engineering) adalah manipulasi psikologis dari seseorang dalam berbagai bentuk skenario untuk mendapatkan suatu informasi yang sifatnya rahasia.

Reporter: RRA

966