Home Gaya Hidup KKN di Karimunjawa, Mahasiswa UIN Walisongo Lakukan ini

KKN di Karimunjawa, Mahasiswa UIN Walisongo Lakukan ini

Jepara, Gatra.com - Waktu baru menunjukan pukul 07.00 WIB, namun, Matahari sudah cukup hangat di Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Sabtu (25/01).

Sejumlah mahasiswa dari posko 76 KKN Mandiri Inisiatif Terprogram (MIT) UIN Walisongo Semarang di dusun Batulawang, Desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawa, sudah bersiap untuk menuju pulau Bengkoang. Pulau Bengkoang adalah salah satu pulau yang ada di kepulauan Karimunjawa.

Dengan menggunakan perahu milik warga, para mahasiswa KKN ini menuju pulau Bengkoang, dengan ditemani sejumlah pemuda Desa Kemujan. Membutuhkan waktu kurang lebih satu jam, untuk bisa sampai ke lokasi yang mereka tuju. 

Mereka menuju ke Pulau Bengkoang bukan untuk menikmati keindahan pantai di Kepulauan Karimunjawa, namun mereka hendak memungut sampah plastik yang ada di sekitar pulau tersebut.

Setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam, para mahasiswa dan sejumlah pemuda desa akhirnya sampai di pulau Bengkoang. Tanpa dikomando, mereka bahu membahu menyusuri pulau, dan memungut sampah plastik yang ditemui. Di pulau Bengkoang, banyak ditemukan sampah plastik, dan mengotori pantai. Paling banyak ditemukan botol plastik air mineral.

Hanya dalam waktu beberapa jam saja, mereka berhasil mengumpulkan lima belas kantong Trashbag penuh terisi botol plastik. Seluruh sampah plastik itu langsung dibawa ke Desa Kemujun. Sampah-sampah plastik itu nanti rencananya akan dibuat Ecobrick.

Apa itu Ecobrick? Dikutip dari Wikipedia, Ecobrick adalah botol plastik yang dikemas dengan plastik bekas hingga kepadatan tertentu untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali. Ecobricks dapat digunakan untuk menghasilkan barang-barang modular, termasuk furnitur, dinding taman, dan struktur lainnya.

Jajang Muhariyansah, koordinator divisi lingkungan posko 76 KKN MIT UIN Walisongo, mengaku, Ecobrick menjadi salah satu program kerja yang ada di divisi lingkungan KKN posko 76.

Alasan mengagas program ini untuk menjaga kebersihan laut khusunya di sekitar Pulau Bengkoang. Selain itu, juga untuk meningkatkan kreativitas warga dalam mengolah dan memanfaatkan sampah botol plastik yang masih cukup banyak.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya peduli lingkungan, juga meningkatkan kreativitas masyarakat,” ucapnya.

Jajang mengatakan, botol-botol plastik yang berhasil dikumpulkan dari pulau Bengkoang, akan dimanfaatkan sebagai Ecobrick untuk membuat kursi dan meja yang akan ditempatkan di alun-alun Kampung Bugis, Dusun Batulawang.

Jajang mengakui, selama ini sampah plastik masih menjadi salah satu persaolan yang kurang diperhatikan di wilayah Karimunjawa.”kegiatan ini sebagai bentuk edukasi bagi masyarakat dusun Batulawang akan pentingnya peduli lingkungan yang semakin hari semakin tercemar dengan sampah,” imbuhnya.

Hamka salah satu pemuda setempat yang juga ketua pemuda Desa Batulawang, mengaku, selama ini masyarakat masih belum secara maksimal mangolah sampah plastik yang mencemari laut. Kalaupun ada yang memanfaatkan, itu hanya digunakan untuk menanam rumput laut.

Oleh karena itu, warga sangat mengapresiasi kegiatan kelompok KKN MIT UIN Walisongo posko 76 yang membawa inovasi baru dalam pemanfaatan sampah plastik.

"Program kerjanya bagus dan cukup menginspirasi warga, harapannya nanti setelah mahasiswa selesai KKN, warga bisa melanjutkan pembuatan Ecobrick" ujarnya.

 

608