Home Politik Pengamat Minta Prabowo Harus Cermat Belanja Alutsista

Pengamat Minta Prabowo Harus Cermat Belanja Alutsista

Jakarta, Gatra.com - Pengamat Pertahanan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Muhammad Haripin, melihat saat ini kondisi Alutsista di Tanah Air bisa dibilang belum memadai, baik jika diukur dari proyeksi ancaman atau pun kebutuhan strategis untuk perlindungan teritori serta menjaga perbatasan.
 
"Memang belum memadai. Jadi, saat ini kita memasuki Fase 3 Minimum Essential Force (MEF) untuk tahun 2019-2024. Tetapi, seperti yang diungkapkan banyak peneliti juga, saya berbagi skeptisisme yang sama bahwa program MEF itu juga akan terpenuhi secara maksimal di tahun 2024 itu," jelas Haripin kepada Gatra, Senin (27/1/2020).
 
Haripin juga menanggapi rencana dari Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang berencana ingin membeli Alutsista dari Perancis. Menurutnya, bukan kali ini saja Menhan Prabowo mengunjungi negara luar untuk melihat perkembangan Alutsista di negara tetangga. Sebelumnya, Menhan juga telah mengunjungi Jepang, Korea, Thailand untuk kepentingan yang sama.
 
 
Namun, Haripin mengingatkan pihak pemerintah jika pihak negara luar seperti Perancis menawarkan Alutsista dari produksi dalam negeri mereka, maka pihak pemerintah khususnya disektor petahanan harus bersikap cermat.
 
"Tetapi, yang harus kita cermati adalah di sisi Indonesia sendiri kita harus cermat dalam, satu, Menentukan produsennya. Kemudian, kedua Ini juga sumber Alutsista kita juga sudah banyak, cukup tinggi. Alutsista kita beragam, misalkan Tank itu produksi dari Jerman, Jet dari Rusia, F16 dari Amerika. Itu kan dari sistem lapangan, maintenancenya, latihannya itu kan punya sistem yang berbeda," jelas Haripin.
 
"Jika misalnya kita mau mengadakan pengadaan dari Perancis itu perlu di pertimbangkan lebih cermat. Sebetulnya, sepemahaman saya APC kita dari Perancis, Anoa itu kan dari Perancis. Nah, apakah dengan Perancis ini mau melanjutkan itu atau ada agenda lain, juga itu saya belum tahu lagi bagaimana," Pungkas Haripin.
 
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly, di Kantor Kementerian Pertahanan Prancis di Paris, Senin (13/01). Pertemuan keduanya membahas tentang Kerjasama Bidang Pertahanan (Defence Cooepration Agreement).
 
Dalam pertemuan kedua Menhan membahas langkah untuk mempererat kerja sama pertahanan kedua negara, dan upaya memajukan indusrti pertahanan Indonesia. 
 
"Saya mencatat bahwa sebagai dua mitra strategis, Indonesia-Prancis selama ini memiliki kerja sama pertahanan yang baik. Indonesia ingin terus tingkatkan kerja sama pertahanan, khususnya di bidang yang dapat perkuat alutsista TNI dan memajukan industri pertahanan Indonesia," sebut Menhan Prabowo dalam pertemuan tersebut.
381