Kudus, Gatra.com - Cuaca ekstrem seperti sekarang ini ternyata memicu populasi ulat bulu yang tidak terkontrol. Imbasnya sejumlah warga di Desa Singocandi RT 05/RW 03, Kecamatan/Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengeluh gatal-gatal.

Warga Singocandi, Rina Mulayani mengatakan, serbuan ratusan ulat bulu sudah terjadi sejak hari Sabtu (25/1) lalu. Namun dampak yang terparah, dirasakannya pada hari ini. Lantaran, jumlah ulat bulu yang masuk ke permukiman warga semakin banyak. "Mungkin karena hujan, jumlahnya semakin membludak, itu ulatnya dari pohon-pohon di sana, tetapi tertiup angin sampai di rumah warga," ujarnya, Senin (27/1) sore.

Serangan ulat bulu ini baru kali pertama terjadi di wilayah Desa Singocandi. Sebelumnya, menurut Rina, belum pernah terjadi. Apalagi jumlah ulat bulu yang masuk ke permukiman warga jumlahnya cukup banyak.

Selain mengalami gatal-gatal, warga mengeluhkan harus berkali-kali membersihkan rumahnya dari serangga kecil tersebut. Pasalnya, ulat bulu terus saja berdatangan ke rumah-rumah warga. "Ulat bulunya itu tidak hanya di pelataran (halaman) saja, tetapi masuk ke dalam rumah, ke kamar juga. Yang paling saya khawatirkan ya anak saya, kan masih kecil," keluhnya.

Masyarakat pun berusaha menanggulanginya dengan meminta ke instansi terkait untuk memberantas hama ulat bulu di lingkungannya. Selain itu, warga bergotongroyong untuk membersihkan permukiman tersebut dengan peralatan seadanya. "Tadi kami sudah minta bantuan ke BPBD Kudus, tetapi olehnya kami diarahkan ke Dispertan. Nah dari Dispertan kami dikasih obat pembasmi serangga. Kami sudah semprotkan di lokasi-lokasi yang banyak ulatnya," ungkap Vira Dahliati warga terdampak lainnya.