Home Info GTK Banyak Sekolah Rubuh, Ini Yang Akan Dilakukan Mendikbud

Banyak Sekolah Rubuh, Ini Yang Akan Dilakukan Mendikbud

Jakarta, Gatra.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, mulai tahun 2020 ini, fokus infrastruktur serta sarana prasarana pendidikan akan tertuju pada porses sensus keamanan infrastruktur pendidikan seperti Sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMK.

Nadiem mengakui, bahwa Kemendikbud akan mengalokasikan anggaran Rp 436 Miliar dari sarana Infrastruktur untuk memaksimalkan sektor sensus keamanan. Apalagi saat dirinya melakukan kunjungan ke sekolah yang terkena dampak bencana alam beberapa waktu yang lalu, kerentanan terhadap struktur gedung sekolah sangat menghawatirkan karena selama ini pelaporan hanya dilakukan lewat sekolah itu sendiri.

Baca jugaPengamat Sebut Nadiem Harusnya Benahi Masalah SDM Dikti

"Bagi kami, Ini membuat susah tidur di malam hari, karena mengetahui bahwa sebenarnya selama ini pengawasan keadaan bangunan sekolah itu semuanya dari laporan pihak sekolah sendiri. Artinya, sekolah itu melaporkan sendiri lewat foto dan lain-lain yang biasanya itu tidak mencerminkan Structural Intregity dari gedung itu," jelas Nadiem di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (28/1/2020).

Dari kasus tersebut, Nadiem merasa selama ini pihak sekolah lewat Kepala Sekolah dan Guru tidak bisa mengakses kondisi sekolahnya secara independen. Dikhawatirkan, pihak sekolah tidak cukup memiliki kemampuan untuk menilai bahwa bangunan sekolah mereka mempunyai resiko kerusakan atau tidak.

Baca jugaMendikbud Nadiem: Saya Champion Dari Pendidikan Alternatif

"Dari situlah kami setelah diskusi dengan pakar, akan mengalokasikan dana terbesar yaitu 436 Miliar pada sarana infrastruktur, untuk melakukan sensus untuk semua bangunan, SD SMP SMA SMK dan swasta," tutur Nadiem.

Menteri Milenial tersebut juga mengaku dalam pelaksanaan sensus nantinya, Kemendikbud akan bekerjasama dengan  jurusan teknik sipil di perguruan tinggi dan juga Kementerian PUPR guna mengakses integritas dari instrumen spesifik pada struktur bangunan.

"Jadi, ini memang bukan cara untuk hanya membenarkan strukturnya saja, Tapi tanpa kita mengetahui dulu seberapa besar masalah yang dihadapi, menurut saya itu bukan sebuah resiko yang siap saya terima. Ini kita tidak bisa begitu saja menerima resiko, tanpa mengetahui kerentanan apa saja yang ada dalam sekolah itu, yang kemungkinan bahkan bisa mengambil korban jiwa," pungkas Nadiem. 

159