Tegal, Gatra.com - Tiga daerah di wilayah eks Karesidenan Pekalongan, Jawa Tengah, yakni Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, dan Kabupaten Pemalang akan menggelar pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada tahun ini. Gelaran lima tahunan itu akan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tegal Muhammad Taufik Amrozy mengatakan, Pilkada akan memberi dampak positif ke perekonomian.

"Pilkada itu secara kasat mata saja kita bisa melihat banyak kegiatannya. Pasti kegiatan-kegiatan itu membawa dampak ekonomi. Pertumbuhan ekonomi ada peningkatan," kata Taufik kepada Gatra.com, Kamis (30/1).

Dampak ekonomi tersebut, Taufik mencontohkan, dari naiknya kebutuhan air minum dan konsumsi saat digelar kegiatan yang terkait Pilkada. Selain itu, dari pesanan atribut calon maupun partai politik untuk keperluan kampanye. "Itu pasti menggerakkan roda ekonomi," ujar Taufik.

Dengan dampak langsung pada berbagai sektor usaha tersebut, Taufik memperkirakan gelaran Pilkada akan turut menyumbang pertumbuhan ekonomi, kendati sejauh ini BI belum pernah melakukan penelitian secara khusus terkait seberapa besar dampak positif pilkada terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Dampak ekonominya pasti ada, karena segala macam kebutuhan yang terkait dengan kegiatan-kegiatan saat Pilkada pasti naik," ujar Taufik.

Berdasarkan data BI Tegal, pertumbuhan ekonomi di wilayah eks Karesidenan Pekalongan dalam beberapa tahun terakhir angkanya di kisaran 5 persen. Faktor pendorong pertumbuhan antara lain proyek pembangunan infrastruktur dan investasi yang meningkat.

"Selain masuknya sejumlah investasi, Pilkada juga nantinya akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi," tandas Taufik.