Home Internasional Virus Corona dari Cina Jadi Bayang Gelap Ekonomi Global

Virus Corona dari Cina Jadi Bayang Gelap Ekonomi Global

Beijing, Gatra.com - Ratusan penduduk asing dari kota Wuhan memasuki karantina pada hari Kamis (30/1) ketika kematian akibat virus novel corona meningkat hingga 170 orang di Cina. Hal ini membuat pasar global bergidik melihat dampak ekonomi dari serangan besar yang tak terhindarkan ini.

Semua mata tertuju pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menunda menyatakan bahwa virus novel corona sudah dalam keadaan darurat global. Deklarasi semacam itu akan memicu pengetatan.

"Kekhawatirannya adalah saat mereka (WHO) menaikan status darurat, ekonomi akan semakin turun," kata kepala penelitian di pialang Melbourne Pepperstone, Chris Weston yang dilansir dari Reuters.

Sehari setelah ekonom negara memperkirakan krisis, ini akan memotong persentase poin dari pertumbuhan kuartal pertama Cina. Saham global jatuh, yuan mencapai level terendah tahun ini dan harga minyak turun lagi.

Virus corona yang berasal dari pasar satwa liar di pusat kota Wuhan telah merenggut 170 jiwa dan menginfeksi 7.711 orang di Cina. Hampir semua kematian terjadi di provinsi Hubei, di mana Wuhan adalah ibu kotanya yang menjadi tempat 60 juta orang hidup terisolasi.

“Rumah makan tidak ada yang buka. Sebagian besar toko tutup. Kita tidak bisa keluar dan membeli makanan. Jujur, saya hanya punya satu kentang besar, tiga bungkus mie instan dan nasi," terang salah satu siswa dari Myanmar yang terperangkap di Wuhan, Si Thu Tun.


Ribuan pekerja pabrik di Cina pada liburan Tahun Baru Imlek mungkin kesulitan untuk kembali bekerja pekan depan karena pembatasan perjalanan yang diberlakukan untuk menghentikan penyebaran virus. Pembuat kebijakan global pun cemas, dengan Cina menjadi pusat perhatian di konferensi pers Ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell pada hari Rabu.

“Ekonomi Cina sangat penting dalam perkonomian global sekarang dan ketika ekonomi Cina melambat kita juga merasakannya meski tidak sebanyak negara-negara yang dekat atau yang berdagang lebih aktif dengan Cina," ujar Powell.

Jalan-jalan di banyak kota Cina sebagian besar sepi dan tempat wisata ditutup. Kedai kopi Starbucks membutuhkan pemeriksaan suhu dan masker. Kasus penularan dari manusia ke manusia di luar Cina menjadi perhatian khusus bagi petugas medis, tetapi masih terlalu dini untuk menentukan seberapa mematikan virus korona karena ada banyak kasus infeksi yang lebih ringan yang tidak terdeteksi.

Virus ini memiliki waktu inkubasi antara satu sampai 14 hari. Menteri Kesehatan Cina, Ma Xiaowei mengatakan, minggu ini virus itu menular selama inkubasi, tidak seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), virus yang muncul dari Cina lalu menewaskan sekitar 800 orang pada tahun 2002 dan 2003.

Biaya global dari SARS diperkirakan mencapai US$ 33 miliar atau 0,1% dari PDB dunia pada tahun 2003. Banyak ekonom khawatir akan dampaknya pada pertumbuhan global kali ini bisa lebih besar daripada dari SARS karena Cina sekarang menyumbang bagian yang lebih besar dari ekonomi dunia.

196

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR