Home Kesehatan Pemberian Asi Eksklusif Tekan Pembiayaan Kesehatan

Pemberian Asi Eksklusif Tekan Pembiayaan Kesehatan

Karanganyar, Gatra.com - Pemberian nutrisi lengkap dan ASI eklusif bagi bayi diyakini mengurangi risiko terjangkit penyakit di kemudian hari. Dengan generasi muda sehat, diharapkan mampu memangkas anggaran daerah yang tersedot ke pembiayaan kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, Cucuk Heru Kusumo mengatakan, 70 persen anggaran di dinasnya dialokasi ke pembiayaan jaminan kesehatan. Menurutnya, kondisi tersebut kurang efektif mengingat hal itu bukan solusi upaya penyehatan masyarakat.

"Itu tidak efektif. Harusnya diberi upaya penyehatan yang lebih besar porsinya. Bukan upaya penyembuhan. Namun faktanya, masih banyak masyarakat membutuhkan bantuan pemerintah karena tidak mampu membiayai ongkos berobat. Ironisnya, upaya penyehatan ada di masing-masing person yang di luar tanggungan pemerintah," katanya kepada Gatra.com di Karanganyar, Jumat (31/1).

Ia menyampaikan, untuk pembayaran premi BPJS Kesehatan yang ditanggung pemerintah daerah pada 2020, pihaknya menganggarkan premi asuransi bagi 53.903 peserta kategori penerima bantuan iuran (PBI) Rp27 miliar. Anggaran itu naik drastis dibanding tahun 2019 sebesar Rp16,5 miliar.

Cucuk menjelaskan, anggaran sebesar itu hanya digunakan untuk membayar iuran PBI saja. Sampai saat ini jumlah peserta PBI yang masuk database sekitar 55 ribu jiwa, akan tetapi yang sudah diverifikasi sekitar 52 ribu jiwa.

Ia mengapresiasi gerakan penyehatan masyarakat, satu diantaranya pemberian ASI eklusif. Asupannya memantik kekebalan alami bayi sehingga tidak mudah sakit. Selama ini, kondisi itu menambah beban daerah. Terkait hal itu Fatayat NU Karanganyar dan perwakilan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) membentuk kader ASI eklusif di 17 kecamatan.

"Saat ini banyak sekali perempuan yang enggan menyusui bayinya dengan alasan takut jika bentuknya akan berubah usia menyusui, padahal faktor penunjang utama dalam proses tumbuh kembang anak secara optimal dengan memberikan ASI ekslusif," ungkap Ketua Pimpinan Cabang Fatayat Kab Karanganyar, Sri Lestari Rosjid.

Ditambahkan oleh Sri, saat ini telah terbentuk tim kader asi Fatayat yang lakukan pendampingan ke masyarakat, pihaknya juga bekerja sama dengan Dinkes Karanganyar dalam memberikan edukasi dan penyuluhan.

"Pemberian ASI merupakan akidah perempuan, harus terus mengusahakan bagaimana tetap produktif, serta memberikan ASI dan gizi yg baik bagi anak-anak," katanya.

75