Home Ekonomi Pembiayaan Tanpa Bunga Percepat Pengentasan Kemiskinan

Pembiayaan Tanpa Bunga Percepat Pengentasan Kemiskinan

Karanganyar, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar mengapresiasi upaya pengentasan kemiskinan yang dilakukan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) melalui program permodalan usaha perorangan dan kelompok. Pemda berharap, pengelolaan dana umat bisa meningkatkan taraf hidup melalui lembaga pembiayaan bagi pelaku usaha kecil dan menengah secara kontinyu dan terukur.

Sekretaris Daerah Pemkab Karanganyar, Sutarno mengatakan keuangan daerah belum spesifik memberi permodalan secara kontinyu dan besarannya sesuai kebutuhan wirausaha. Selama ini, bentuk pembiayaan secara langsung masih berupa hibah yang tak boleh diberikan secara terus-menerus ke perorangan atau kelompok tertentu. Namun melalui Baznas, aturan itu tak berlaku.

"Penurunan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi menjadi fokus kerja pemerintah. Tentunya, membutuhkan sokongan pemikiran maupun finansial dari seluruh stakeholder-nya. Sejauh ini peran Baznas sangat signifikan, terutama memberi permodalan dan pendampingan bagi masyarakat pengusaha kecil dan menengah," katanya kepada Gatra.com, Jumat (31/1).

Sementara itu, Baznas Karanganyar didorong untuk mengembangkan microfinance, yakni pembiayaan bagi pelaku usaha kecil, untuk menolong mereka keluar dari kemiskinan. Pembiayaan modal itu dibagikan tanpa bunga alias nol persen sehingga tidak memberatkan penerima. Karena dana yang dipakai adalah dana zakat, maka tidak boleh berbunga.

"Jika perlu dananya diantarkan, sebagaimana ajaran Nabi Muhammad membagikan zakat dengan diantar sampai malam. Tentu dengan sendirinya jangan aneh-aneh syarat penerimanya, kata Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Darodji saat membuka rakerda Baznas Karanganyar pada Rabu lalu (29/1/2020).

Menurutnya, para pelaku usaha kecil yang butuh uluran modal paling banyak Rp 2 juta. Ia menyontohkan ada lembaga microfinance yang meminjamkan modal hanya Rp1 juta di Kendal.

"Para pengguna bantuan modal hanya mengembalikan pinjaman itu Rp 28.000 saja sampai lunas. Kalau Karanganyar bisa melakukan, maka akan banyak menolong. Uang itu bisa menjadi dana bergulir yang terus ditambah setiap tahunnya, sehingga lebih banyak lagi penerima yang bisa hidup lebih baik," katanya.

72