Tangerang, Gatra.com - Proses pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan melibatkan beberapa pihak. Salah satunya, Lion Group yang bersedia mengirimkan satu pesawatnya Batik Air berjenis AIRBUS A330-300 untuk evakuasi.

Setelah sampai di Indonesia, tidak hanya WNI saja yang dikarantina. Namun, seluruh kru maskapai juga dikarantina.  "Selama waktu masa itu, pesawat akan kami bersihkan dan rawat kurang lebih 14 hari. Pesawat ini kami disinfektan dan sterilisasi untuk menghilangkan bakteri. Pesawat bisa digunakan kembali setelah semua selesai," kata CEO Lion Group, Edward Sirait saat konferensi pers di Terminal Keberangkatan 1A Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Sabtu (1/2).

Pesawat Batik Air AIRBUS A330-300 memiliki Hepa Cabin Air Filter yang digunakan untuk menyaring udara kotor. Udara di dalam kabin akan diputar dan disaring dengan alat yang disiapkan dari pabrik pesawat Airbus, sehingga segala bakteri dan virus termasuk corona akan mati dengan sendirinya.

"Pesawat tersebut akan membawa orang-orang yang ada di daerah yang terkena wabah, maka prosedur kru dan penerbangan sudah dipersiapkan sesuai standar keamanan yang berlaku. Bahkan, kru di dalam kabin juga akan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) yang memberikan perlindungan dari virus," tuturnya.

Diketahui, pesawat tersebut membawa sembilan orang kru pesawat termasuk dua set pilot dan diperkirakan akan tiba di bandara Wuhan dalam kurun waktu enam jam ke depan. Batik Air AIRBUS A330-300 menyediakan kapasitas 392 seat yang dapat menampung kurang lebih 400 penumpang.